Jakarta, KPonline – Relawan Koalisi Buruh Jakarta (KBJ) mengadakan sosialisasi ke masyarakat dengan membagikan leaflet berisi kontrak politik dengan Anies – Sandi, Sabtu (15/4/2017).
Beberapa titik yang dikunjungi diantaranya: Jakarta Timur (pabrik-pabrik di sekitar Jl Raya Bogor, sekitar Cakung dan Pulogadung), Jakarta Selatan (perumahan sekitar Pancoran, Stasiun Kalibata, Kalibata Mall, Fatmawati Cilandak), Jakarta Utara (sekitar KBN dan Cilincing), Jakarta Barat (sekitar Kalideres dan Kakara (Kapuk Kamal Raya), dan Jakarta Pusat (tentatif di sekitar Kemayoran dan Cempaka Putih).
Dukungan ini sebagai sebuah pembuktian atas komitmen. Semacam janji untuk ditepati. Termasuk janji untuk menjadikan gerakan buruh bukan sekedar gerakan pabrik, tetapi juga gerakan publik. Gerakan sosial-politik.
Dalam hal ini, tidak semestinya kaum buruh alergi terhadap politik. Karena setiap kebijakan terkait dengan hak dan kepentingan rakyat adalah produk dari politik.
Sebagaimana Aristoteles pernah menyinggung, dalam negara-kota di Zaman Yunani orang-orang bekerjasama untuk mewujudkan kesejahteraan. Melakukan berbagai upaya untuk kebaikan. Dalam hal ini, politik bagi kaum buruh adalah sebuah upaya untuk menyatukan kekuatan demi perubahan. Memperjuangkan keadilan, kesejahteraan, dan keadilan.
Tentu saja, perubahan menjadi kata kunci. Pertanyaannya, perubahan seperti apa yang ingin diwujudkan? Mudah saja melihatnya, dukungan tersebut didasarpada pada isu perjuangan.
Ketika Koalisi Buruh Jakarta (KBJ) memberikan dukungan terhadap Anies – Sandi dengan 10 tuntutan buruh dan rakyat, maka hal ini harus dibaca sebagai upaya untuk memasukkan isu perjuangan dalam konteks pilkada. Agaknya KBJ menyadari, ke-10 isu tersebut hanya bisa dieksekusi melalui keputusan politik. Maka bersikap netral bukanlah pilihan yang tepat. Sesuatu harus dilakukan. Dukungan harus diberikan kepada pasangan yang sejalan dengan ide dan gagasan perjuangan.
Disini menjadi terlihat terang benang merahnya. Menjadi tidak berlebihan jika kemudian KBJ memberikan dukungan politik terhadap Anies – Sandi, tersebab karena komitmen politiknya terhadap isu perjuangan buruh Jakarta.
