Ini Sektor yang Diincar Arab Saudi Untuk Investasi

Jakarta, KPonline – Sektor investasi yang diminati Raja Arab, adalah sektor-sektor industri yang tidak bertentangan dengan konstitusinya. Oleh karena itu, sektor-sektor yang menjadi incaran adalah pertambangan, minyak bumi, pendidikan dan pariwisata.

Hal ini disampaikan Pengamat ekonomi dari The Institute For Development of Economics and Finance Rusli Abdullah.

Meskipun demikian, menurut Rusli, hal ini merupakan momentum untuk perbaikan investasi. Terlebih lagi, saat ini jumlah investasinya Arab ke Indonesia tidak besar.

Baca juga: Investasi Arab Saudi di Indonesia Peringkat 57

Menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal, sepanjang 2016 Arab Saudi hanya merealisasikan investasi sebesar 900 ribu dollar AS. Sementara Singapura memimpin negara penanam modal di Indonesia dengan investasi mencapai 9,17 miliar dollar AS.

Posisi realisasi investasi Arab Saudi berada di urutan ke 57, di bawah Afrika Selatan yang menanamkan modalnya sebesar 1 juta dollar AS dan Mali yang menginvestasikan 1,1 juta dollar AS.

Baca juga: Kedatangan Raja Arab di Indonesia, Antara Peningkatan Investasi dan Janji yang Belum Dilunasi

Selama berkunjung ke Indonesia, ada lima nota kesepahaman yang akan ditandatangani pemerintah kedua negara, yaitu di bidang kerja sama budaya, kesehatan, urusan Islam serta dakwah dan layanan agama, pelayanan perjalanan udara, perjanjian pemberantasan kejahatan.

Apindo Merasa Tak Dilibatkan

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz-Al Saud ke Indonesia pada 1 hingga 9 Maret 2017 mendatang murni kunjungan bisnis goverment to goverment. Kerjasama dari kunjungan tersebut juga diyakini hanya akan melibatkan pihak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) semata.

Baca juga: PRT Migran, Dianiaya di Negara Lain, Diabaikan di Negeri Sendiri.

Ia mengatakan, dalam pertemuan ini pihak swasta tidak diajak untuk melakukan perbincangan dengan delegasi raja Salman terkait bisnis to bisnis.

Meski swasta tidak dilibatkan dalam pertemuan ini, Persatuan pengusaha Timur Tengah akan merencanakan pertemuan dengan Kamar Dagang dan Industri untuk membicarakan investasi secara bisnis to bisnis. Namun demikian, menurut Hariyadi, itu diluar agenda dari pertemuan yang dengan Raja Salman ya. Ini inisiatif dari Kadin yang Timur Tengah untuk pertemuan bussines to bussines.

Selain itu, pihaknya mengimbau kepada pemerintah untuk menawarkan berbagai investasi kepada Raja Salman beberapa proyek yang sedang dikembangkan oleh pemerintah. Salah satunya kilang minyak di Cilacap dan juga sektor pariwisata.