Hari Gerakan Sejuta Pohon, Obon Tabroni Tanam Pohon di Makam Mede

Bekasi, KPonline – Pada hari Minggu (10/01/2021) berbagai komunitas lingkungan Bekasi mengadakan penanaman pohon dalam memperingati Hari Gerakan Sejuta Pohon. Lokasi diadakan di Pemakaman Keramat Mede Mekarwangi dan di Hutan Bambu Warung Bongkok, Bekasi. Acara diinisiasi oleh Komunitas Save Kali Cikarang dan Save Makam Mede.

Kegiatan ini dihadiri Obon Tabroni selaku tokoh masyarakat sekaligus Anggota DPR RI. Dalam sambutannya Obon memberi dukungan kepada para warga Mekarwangi yang kebanyakan ahli waris dari Pemakaman Mede, agar mereka harus tetap mempertahankan tanah adat yang layak menjadi situs budaya di Bekasi.

Dukungan Obon bukan tanpa alasan. Kabarnya, tanah makam tersebut akan direlokasi untuk dijadikan pabrik atau perusahaan yang akan memperluas bangunannya, sedang di tanah tersebut terdapat beberapa makam Aulia/Alim Ulama yang mempunyai garis keturunan dari kesultanan Banten dan kesultanan Cirebon.

Khoerudin, S.Hum selaku ketua Forum Pelestarian Makam Mede (FPMM) sekaligus masih keturunan dari garis Eyang Tubagus Marfu Al Bantani bin Tubagus Yusuf Al Bantani, salah satu tokoh waliyullah yg ada di area makam Mede, yang secara silsilah tersambung pada sultan Maulana Hasanuddin, Banten menjelaskan silsilah secara detail keturunannya itu. Dengan tegas dia bersama nasyarakat slalu siap menolak dan melawan relokasi hingga rencana itu benar – benar dibatalkan.

Dukungan juga mengalir dari Komunitas Save kali Cikarang, Jakarta Global University, Komunitas Oi, Mountain Junggle Explore, Komunitas Historika Bekasi, PAC Pemuda Pancasila Kec.Sukawangi, Topeng kaleng mekar budaya, Obon Tabroni Centre, Komunitas Pendaki Indonesia, Jamkeswatch Bekasi, Garda Metal Bekasi, Forum Pemuda Peduli Lingkungan, Pandawa SMK Negri 1 CIK – BAR dan masih banyak unsur di kemasyarakatan yang siap mendukung Penolakan Relokasi Makam Mede.

Bahkan setiap malam warga bergantian ronda di wilayah Makam Mede, dan juga rutin digelar tawasulan setiap malam Jumat di makam para Aulia yang ada di tempat tersebut yakni di makam Raden Pi’an Rangga Jaya bin Raden Vijan Rangga Jaya yang merupakan keturunan dari kesultanan Cirebon dan Eyang Tubagus Marfu Al Bantani bin eyang Tubagus Yusuf Al Bantani dari kesultanan Banten, dan terus diadakan secara bergantian pelaksanaannya. (Ocha)