Hadiri Peringatan Kemerdekaan di UBK, Bukti Prabowo Subianto Diterima Banyak Kalangan

Prabowo Subianto saat mengikuti upacara HUT Kemerdekaan ke 72.

Jakarta, KPonline – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Raismenghadiri upacara peringatan hari kemerdekaan Indonesia di Universitas Bung Karno, Jakarta Pusat, Kamis (17/8/2017).

Upacara tersebut dipimpin oleh Rektor Universitas Bung Karno, Soenarto Sardiatmadja. Sebelum Prabowo dan Amien tiba di lokasi, iringan lagu-lagu nasional dibawakan grup marching band yang berseragam putih dengan asesoris merah.

Bacaan Lainnya

Adapun tokoh yang hadir didominasi oleh polistisi Gerindra, antara lain Ketua Komisi IV DPR RI, Edhy Prabowo, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, dan Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Permadi. Di antara jajaran tamu, tampak hadir mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli dan Ketua Dewan Pendiri Yayasan Pendidikan Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri

Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat Nurjaman menilai, kehadiran Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai tamu undangan dalam upacara memperingati kemerdekaan Republik Indonesia di Universitas Bung Karno secara tidak langsung sudah menujukan kekuatan politiknya.

Pasalnya, dengan membangun komunikasi dengan kampus seperti ini akan semakin mengikis isu sumir yang selama ini kerap menyerang Prabowo.

“Kunjungan ke kampus-kampus untuk beberapa tokoh nasional termasuk Prabowo mungkin sudah merupakan hal yang biasa, namun menjadi tamu dan memberikan arahan dalam upacara peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus ini tentu merupakan satu hal yang berbeda, hal ini juga seolah ingin menunjukan jika Prabowo Subianto mampu di terima di semua kalangan terlebih kaum intelektual kampus,” ujar Jajat, seperti dikutip rmol.com, Kamis (17/8/2017)

Menurut Jajat, selama ini Kampus Universitas Bung Karno di kenal satu-satunya kampus yang lebih menonjolkan nilai-nilai perjuangan bung Karno yang dikenal dengan Sukarnois. Di sisi lain momentum ini sekaligus dapat menjadi pesan politik jika Prabowo adalah tokoh yang mampu dan bisa merangkul semua golongan.

“Adalah wajar jika penerimaan tokoh politik di dalam kampus terjadi pro dan kontra, karena hal ini demi menjaga nilai-nilai luhur dunia pendidikan dan terlepas dari politik praktis. Akan tetapi fenomena seperti ini juga sangat jarang sekali terjadi di dunia kampus yang menjadikan tokoh politik menjadi tamu kehormatan upacara kemerdekaan,” terangnya.

Jajat memandang, langkah dari pihak kampus UBK ini patut diapresiasi yang berani secara terbuka mengundang para tokoh-tokoh politik dalam upacara kemerdekaan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *