Gerakan Buruh : Memanusiakan Manusia Di Rohingya 

Jakarta, KPonline – Sebuah tagar (tanda pagar) #SaveRohingya169 dan beberapa meme beredar di berbagai media sosial sebagai seruan bersama untuk kembali melakukan aksi solidaritas kemanusiaan kepada etnis Rohingya di Rakhine, Myanmar yang masih saja mengalami kekerasan fisik maupun mental dari pihak militer setempat. 

Menarik perhatian masyarakat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia sendiri untuk terus menyuarakan kegelisahan akan tragedi kemanusiaan yang tak  kunjung berhenti dan terus memakan korban jiwa yang sudah tak terhitung jumlahnya.

Bacaan Lainnya

Di Indonesia sendiri, aksi #SaveRohingya169 bukanlah aksi yang pertama kali digelar. Sudah beberapa kali aksi solidaritas ini dilakukan secara bergelombang terus menerus, menyampaikan keprihatinan dan kepeduliannya terhadap warga Rohingya yang terus mengalami kekerasan ini. Banyak pihak yang menyatakan kesediaan untuk terlibat langsung dan bergabung dalam aksi 16 September 2017 ini, mulai dari LSM, ormas sampai gerakan buruh dan masyarakat biasa.

 

Bagi kaum buruh Indonesia yang sudah terbiasa dengan gerakan sosial masyarakat, yang selalu konsisten menyuarakan tegaknya keadilan yang hilang, aksi kepedulian seperti ini tak mungkin di lewatkan begitu sama.

Karena panggilan hati tak ada yang bisa menghalangi, oleh karenanya panggilan hati yang kuat atas kekejaman yang tiada henti di Rakhine mendorong para buruh Indonesia untuk turut serta melakukan sebuah gerakan moral. Ya, sebuah gerakan buruh Indonesia  untuk mengakhiri duka kemanusiaan warga Rohingya.

Mereka menamakan dirinya Gerakan Pekerja Muslim Indonesia (GPMI),  sebuah gerakan sosial yang diusung para buruh untuk menyuarakan keprihatinannya atas tragedi kemanusiaan terburuk setelah perang dunia kedua. Berkumpul dari berbagai elemen federasi dan serikat pekerja tanpa melihat warna bendera menyatukan gerak langkah secara bersama sama membela warga Rohingya.

Para buruh Jakarta dan sekitarnya ini, bergabung bersama ratusan ribu peserta aksi bela Rohingya lainnya di sekitar patung kuda dan silang Monas, Jakarta pada sabtu (16/9/17).   Mengikuti aksi yang kali ini digagas oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bersama sejumlah ormas besar seperti Front Pembela Islam (FPI), Persatuan Ummat Islam (PUI), Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikatan Da’i Indonesia (IKADI), dan lain-lain.

Aksi yang disebut “Aksi 169” tersebut menghadirkan beberapa tokoh nasional dan perwakilan-perwakilan dari umat agama-agama yang ada di Indonesia, seperti Tokoh Reformasi 98 Amien Rais, Presiden PKS Muhammad Sohibul Iman, kemudian Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, juga Budi Dharma dari Walubi, serta tokoh-tokoh lainnya.

Sedangkan dari Gerakan Pekerja Muslim Indonesia (GPMI) tampak hadir di lokasi aksi, Muhammad Rusdi sebagai salah satu tokoh buruh nasional saat ini, bersama massa aksi dan tokoh tokoh buruh yang lainnya.

Karena apapun latar belakang kita, cukup menjadi manusia untuk memanusiakan warga Rohingya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *