Garda Metal, Konsisten Dan Sigap Memperjuangkan Kesejahteraan dan Keadilan

Jakarta,KPonline – Siapa yang tidak kenal garda metal? Tidak mudah untuk menjadi anggota salah satu pilar FSPMI ini. Sebelum di lantik menjadi anggota, kita harus mengikuti latihan dasar atau latsar untuk di gembleng dengan keras guna mencetak anggota yang militan, tahan mental dan tinggi solidaritas. Kita semuapun tahu dalam setiap aksi unjuk rasa buruh khususnya dari FSPMI, kehadiran garda Metal berhasil membuat setiap aksi yang dilakukan oleh FSPMI menjadi berjalan aman dan tertib, sehingga apa yang menjadi harapan dalam perjuangan melalui aksi massa bisa mendapat perhatian dari Pemerintah secara substansi.

Keberhasilan menggerakkan massa untuk meningkatkan eskalasi gerakan buruh di Indonesia tidak terlepas dari peran tim pilar Garda Metal ini. Pilar ini telah menghadirkan semangat baru dalam perjuangan buruh menuntut keadilan dan kesejahteraan. Pilar ini secara konsisten dan sigap mengawal setiap aksi massa yang dilakukan gerakan buruh baik dalam level nasional maupun daerah untuk memastikan aksi berjalan aman dan tertib.

Bacaan Lainnya

Garda Metal pun mampu menjadi penghubung komunikasi antara korlap aksi dan massa aksi sehingga setiap instruksi dari mobil komando dapat dilaksanakan oleh massa aksi. Hal inilah yang ditakutkan oleh Pemerintah, bahwa massa buruh tidak bisa diprovokasi dan taat komando dari para pemimpinnya, hal ini menunjukkan gerakan buruh memiliki potensi yang luar biasa untuk merubah negeri ini.

Garda Metal dicetuskan sebagai salah satu dari 5 pilar FSPMI ( Garda Metal, Media Perjuangan, LBH, Training Center & Inkopbumi ) pada kongres FSPMI tahun 2006 di Lembang Bandung. Deklarasi secara resmi dilakukan bersamaan dengan pelatihan Dasar Garda Metal ke 1 pada tanggal 27 April 2008 di Bekasi.

Milintansi yang dimiliki oleh Garda Metal mungkin tidak perlu diragukan lagi, meskipun di medan perjuangan kadang kala harus berhadapan dengan aparat kepolisian, militer, water canon, gas air mata, pentungan, dan terlibat aksi saling dorong dengan kepolisian, tidak menyurutkan nyali para anggota garda metal untuk terus terlibat dan mengawal setiap aksi demi terwujudnya keadilan dan kesejahteraan bagi kaum buruh.

Meski demikian kegiatan Garda Metal tidak terus menerus terkait dengan aksi, dalam beberapa kondisi khususnya ketika terjadi bencana alam, anggota Garda Metal ikut berperan aktif membantu warga yang terkena musibah, dan kegiatan kemasyarakatan lain . Hal ini menunjukkan bahwa kehadiran Garda Metal juga dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

Meski demikian tidak sedikit juga pihak yang memberikan kritik terhadap kehadiran Garda Metal dalam setiap gerakan buruh. Garda metal dianggap sebagai upaya “militerisasi” terhadap buruh, yang identik dengan penggunaan seragam khusus berwarna Merah hitam, berbaris rapi layaknya militer. Pihak pengkritik berpandangan bahwa militerisasi buruh merupakan upaya mempolitisasi perjuangan murni kaum buruh. Dirgahayu Garda Metal ke 10 – 27 April 2018 (Ete)

Pos terkait