Gagasan Besar, Rakerwil BEM PTMAI Zona 2 Kalimantan Hasilkan Gerakan Revolusi Khatulistiwa

Gagasan Besar, Rakerwil BEM PTMAI Zona 2 Kalimantan Hasilkan Gerakan Revolusi Khatulistiwa

Pontianak,KPonline –  Rapat Kerja Wilayah Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah (PTMA) Zona 2 Kalimantan digelar di Kota Pontianak pada tanggal 20-24 November 2024.

Kegiatan yang bertema “Menata BEM PTMAI Zona II Seluruh Kalimantan dan Mewujudkan Pilkada Damai, Jujur, Adil, Harmonis untuk Indonesia Maju” itu menghasilkan sebuah gagasan besar yang dinamakan Gerakan Revolusi Khatulistiwa.

Koordinator Presidium Nasional BEM PTMA Se-Indonesia, Yogi Syahputra Alidrus menyampaikan bahwa Kalimantan akan menjadi episentrum gerakan untuk menjawab berbagai problematika di Kalimantan demi mewujudkan Indonesia Emas 2045.

“Rakerwil ini menjadi wadah bagi para Presiden Mahasiswa untuk menuangkan gagasan serta memformulasikan gerakan kedepan, terlebih Kalimantan akan menjadi episentrum gerakan untuk mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045,” kata Yogi dalam sambutannya, Kamis (21/11/2024) lalu.

Diketahui kegiatan tersebut dihadiri oleh delegasi dari Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah se-Kalimantan serta Pengurus Aliansi BEM PTMA se-Indonesia.

Arif Bayu Basyariman selaku Presidium Nasional BEM PTMAI Zona 2 Kalimantan, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut menjadi semangat baru bagi gerakan aliansi kedepan.

“Rakerwil ini menjadi semangat baru bagi aliansi kami dalam memastikan keterlibatan di setiap gerakan,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa pihaknya akan fokus dalam mengawal isu-isu strategis yang telah disusun.

“Kita akan fokus mengawal isu-isu strategis yang sudah kami susun, serta mengawal persoalan kewilayahan dan bangsa Indonesia,” pungkasnya.

Berikut Isu Strategis dan Isu Turunan yang dihasilkan dari Rapat Kerja Wilayah tersebut:

1. Lingkungan
2. Agraria
3. Kesehatan
4. Pendidikan
5. Ekonomi
6. Budaya
7. Politik Hukum
8. Perguruan Tinggi
9. Hak Asasi Manusia

Setelah meggelar Rapat Kerja pihaknya langsung melaksanakan ruang dialog yang mengangkat tema “Pemindahan IKN dan Dampaknya terhadap Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya : quo vadis yang dipertanyakan?”.(Ahaf)