FSPMI Tegur Keras Pemko Batam Yang Abai Atas Keselamatan Kerja

Batam, KPonline – Kejadian tak biasa terjadi pada demo buruh Batam saat Pangkorda Garda Metal Batam yang juga ketua Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Logam FSPMI Batam dalam orasi di atas mokom turut memperhatikan keselamatan tukang cat yang sedang bekerja tanpa alat keselamatan .

Suprapto pun mengomentari hal ini yang menurutnya sebagai gambaran, dari abainya pemerintah terkait hak-hak buruh.

Bacaan Lainnya

“Pemerintah sebagai contoh, malah membiarkan pekerjanya tidak menggunakan safety saat bekerja,” ujar Suprapto.

“Itu juga ngga pakai helm “ Tegurnya. Sontak pernyataan Suprapto itu mendapat perhatian dari seluruh orang, baik buruh serta petugas yang ada di sana.

“Seharusnya pemerintah memberikan contoh, mana itu K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) nya,” ucapnya lagi.

Mendengar teriakan dari pengunjuk rasa, sontak pekerja yang sedang melakukan pengecatan itu bergegas turun.

Ia dalam orasi  turut juga menyoroti kesejahteraan anggota satpol PP

“ Kita adalah buruh swasta, sementara mereka adalah buruh Negara, tapi apakah kesejahteraan mereka lebih baik dari kita? Mereka di suruh menggusur gusur tapi kesejahteraannya juga masih minim” Ungkap Suprapto di depan kantor walikota Batam (10/11)

Ia berharap pemerintah juga memperhatikan nasib kesejahteraan satpol PP dan juga guru honorer yang menurutnya masih kurang.

Seperti di ketahui ratusan buruh Batam hari ini menggelar aksi unjuk rasa yang di pusatkan di kantor Walikota Batam, Batam Center dengan mengusung 11 tuntutan yang salah satunya adalah Naikkan UMK/UMSK 2022 Sebesar 10%

Seperti di beritakan sebelumnya Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) hari ini (10/11) menggelar aksi unjuk rasa di 26 provinsi untuk menuntut kenaikan upah pada 2022. Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan aksi tersebut di ikuti diikuti lebih dari 10.000 buruh dari 1.000 pabrik di 26 provinsi dan lebih dari 150 kabupaten/kota

(Ete)

Pos terkait