FSPMI Berikan Kesempatan Luas Kepada Perempuan

Bekasi, KPonline – Bicara Hari Perempuan Sedunia atau yang di kenal dengan International Womens day, memang telah ada sejak awal tahun1900-an saat ekspansi besar dunia industri yang melihat pertumbuhan populasi dan munculnya ideologi radikal. 

Koordinator Liputan Daerah (Korlipda) Media Perdjoeangan Bekasi Wiwik Aswanti kepada tim media perdjoeangan Selasa (8/3/2022) mengatakan bahwa hari perempuan lahir dari Kerusuhan besar dan perdebatan kritis yang terjadi di kalangan perempuan.

Bacaan Lainnya

“Penindasan dan ketidaksetaraan perempuan membuat kaum perempuan di era itu untuk menjadi lebih vokal dan aktif dalam mengkampanyekan perubahan.” Kata ibu tiga anak ini.

Lebih lanjut Wiwik Aswanti, S.H menceritakan secara singkat awal adanya International Womens day, saat itu kurang lebih pada tahun 1908, ada puluhan ribu wanita berbaris di New York City menuntut jam kerja yang lebih pendek, gaji yang lebih baik dan hak suara dan lainnya.

Saat ditanya terkait posisi perempuan dalam organisasi serikat pekerja maupun partai buruh ia sangat apresiatif terhadap FSPMI, pasalnya organisasi serikat pekerja FSPMI sangat menghargai perempuan.

“Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) sangat menghargai dan menghormati perempuan terbukti ada porsi khusus sekurangnya 30% bagi perempuan masuk dalam struktural organisasi,” ungkapnya.

Banyak kesempatan yang diberikan organisasi FSPMI kepada kaum perempuan. “Mungkin baru FSPMI yang memberikan kesempatan bagi perempuan untuk berdaya guna dan berpartisipasi dalam setiap kebijakan organisasi terlebih menyangkut kaum perempuan,” pungkasnya. (Yanto)

Pos terkait