Duit 200 Ribu yang Dibagikan ke Buruh PT Dada Indonesia dan Politik Belah Bambu

Purwakarta, KPonline – Sebagian buruh PT Dada Indonesia mendapatkan nasi kotak dan uang 200 ribu, Rabu (14/11/2018). Tentu saja, kita mengucapkan terimakasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan.

Namun demikian, yang menjadi pertanyaan, benarkah itu uang dari pemerintah?

Bacaan Lainnya

Jika benar, mengapa hanya untuk serikat dengan bendera tertentu? Bukankah pemerintah tak boleh pilih kasih?

Di sini masih banyak yang standbye di pabrik. Boro-boro bantuan dana dari pemerintah. Nongol ge teu acan…

Tetapi jika bukan dana dari Pemda dan ada caleg yang bagi-bagi angpao, tentu hal itu merupakan pelanggaran.

* * *

Banyak buruh yang tersinggung kita putar kembali video kegiatan silaturahmi buruh PT Dada Indonenesia dan Iljinsun yang pagi tadi dilaksanakan.

Namun demikian, ada beberapa pertanyaan yang mengganjal.

Pertama, perihal dibagikannya Rp 200 ribu tiap amplop yang dikatakan dana dari pemerintah. Padahal korban PHK lebih banyak yang tidak hadir dan tidak diundang dalam kegiatan tersebut.

Kedua, perihal sosialisasi upah padat karya yang tidak sesuai ketentuan undang-undang yang berlaku.

Ketiga, perihal ketidakjelasan langkah konkrit penyelesaian permasalahan buruh PT Dada dan Iljinsun.

Keempat, belah bambu dengan apresiasi atas buruh yang tidak berlawan atas kedzoliman pengusaha, sementara terhadap buruh yang melawan kedzoliman dengan langkah aksi (sampai menduduki pabrik) dinyinyirin sebagai hal yang konyol.

Kelima, bagi sebagian buruh, apa yang disampaikan tentang program-program mustinya cukup dengan langkah kongkrit hitam di atas putih dan itu memang tugas pemerintah tanpa perlu dijadikan “dongeng menjelang tidur/tutup pabrik”.

Mustinya tidak jadi masalah, tapi karena disiarkan langsung akhirnya menjadi konsumsi publik yang memuji dan mengangkat satu pihak namun menjatuhkan pihak lainnya.

Tentu saja ada yang kita sesalkan. Bukannya mendorong pemerintah tegas bertindak untuk selesaikan permasalahan, giat hari tadi hanya melahirkan persoalan baru.

Entahlah, solidaritas yang setengah tekad sepertinya akan meledak menjadi aksi besar di bulan Pahlawan ini.

Bisa begitu? Mereka tidak membaca, bahwa semua bendera serikat pekerja di luar Purwakarta, termasuk bendera yang adir di giat silaturahmi semuanya sudah satu pemikiran, satu rasa, dan satu semangat bersama para buruh korban PHK yg nongkrongin pabrik PT Dada. Bukan bersama buruh yang diam di rumah menunggu kabar baik dari langit.

Semoga tidak sampai ada aksi besar-besaraan di Purwakarta. Ripuh sadayana pastina euy.

Penulis: Aa Kobar

Pos terkait