Duh, Harga TBS Sawit Petani di Palas Turun Lagi, Rp 770 Perkilo

Sejumlah petani sawit di Palas sedang memanen buah sawit di musim trek buah sawit saat ini./Maulana Syafii.

Padang Lawas, KPonline – Tercatat hingga pekan keempat bulan juli, harga jual tandan buah segar (TBS) sawit di tingkat petani di daerah Kabupaten Padang Lawas (Palas) mengalami penurunan. Saat ini harganya di kisaran Rp 670 sampai Rp 770 perkilogram. Sedangkan di tingkat pabrik kelapa sawi (PKS) harganya di kisaran Rp 930 – Rp 1.050 perkilogram.

Zulkarnain, satu petani sawit di Desa Ujung Batu, Kecamatan Sosa, kepada wartawan, Jum’at (26/07/201) mengungkapkan rasa kekecewaannya terhadap pemerintah yang belum bisa menciptakan stabilitas harga jual TBS sawit di tingkat petani.

“Saat ini sudah mulai masuk musim trek atau penurunan hasil panen buah sawit petani. Tapi, harga jualnya malah turun. Biasanya, kalau panen sawit trek harganya naik,” keluhnya.

“Saat ini, dari seluas lima hektare kebun sawit saya, setiap putaran dua minggu sekali hasil panennya dapat 3,5 sampai 4 ton. Biasanya bisa dapat hasil panen sebanyak 5 sampai 6 ton setiap putarannya,” ujarnya.

Untuk penjualan buah sawit, lanjutnya, dia langsung membawa hasil panen buah sawit ke pabrik minyak kelapa sawit (PMKS) PT. KAS Sosa, yang saat i i harga papannya sebesar Rp 1.050 perkilogram.

“Saya jual buah sawit langsung ke PKS PT. KAS, harganya Rp 1.050 perkilo. Sebelumnya masih di harga Rp 1.080 perkilo. Harga dari PKS itu, dipotong ongkos angkutan sebesar Rp 250 perkilo dan upah panen Rp 200 perkilo. Jadi bersihnya diterima hanya Rp 600 perkilo,” terangnya.

Dengan kondisi harga jual TBS sawit yang seperti saat ini, tambahnya, petani sawit di daerah ini sangat sulit untuk melakukan perawatan dan pemupukan kebun sawitnya.

Senada itu, Hariyadi, satu petani sawit di Kecamatan Hutaraja Tinggi (Huragi) mengatakan, harga jual TBS sawit di tempatnya saat ini, untuk jenis buah besar Rp 770 perkilo dan buah kecil dihargai Rp 670 perkilo.

“Memang, saat ibi sedang musim trek buah sawit, tapi harga jualnya juga ikut-ikutan turun. Biasanya, dari seluas dua hektare kebun sawit saya, hasilnya bisa 2,5 ton. Tapi, saat ini hanya sebanyak 1 sampai 1,5 ton hasil panen buah sawit setiap putarannya,” sebutnya. (Maulana Syafii)