Didi Supriadi: Buruh Go Politic, Perjuangan Buruh Melalui Parlemen

Jakarta KPonline – Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia umumnya disebut DPR RI, adalah salah satu lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan lembaga perwakilan rakyat.

DPR terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih melalui pemilihan umum atau pemilu.

Bacaan Lainnya

Maka dari itu Didi Supriadi selaku calon DPR RI DKI Jakarta dapil 1 yang mencakup seluruh kecamatan di Jakarta Timur menegaskan kepada audiens dari PUK SPAI FSPMI PT. Herlina Indah untuk memastikan jangan salah pilih di pemilu 2019 nanti.

“Jangan sampai kita salah pilih di pemilu 2019 nanti, banyak saya mendengar dari kalangan masyarakat bahwasanya; yang penting saya pilih Prabowo presidennya, untuk caleg mah siapa ajah. Di sini saya tegaskan bahwa pentingnya DPR dalam memgambil keputusan di parlemen. Bahwasanya pengambilan keputusan dalam rapat DPR pada dasarnya dengan cara musyawarah mufakat, apabila tidak terpenuhi, keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak. Jika diparlemen ini diisi oleh fraksi-fraksi pendukung pengusaha jangan harap kita bisa menang dalam pengambilan keputusan tersebut,” tutur ayah Didi.

Dalam kesempatan bersosialisasi ini, Didi menegaskan tentang pentingnya buruh go politik serta menerangkan masalah inflasi suatu negara sebagai banding dengan pendapatan pekerja tiap bulannya.

Didi pun mengarahkan tentang pergantian presiden yang diusung kaum buruh tiada lain tiada bukan nomor urut 02 Prabowo-Sandi.

“Saya ditunjuk dan diusung buruh KSPI untuk maju memperjuangkan KPK (Kesehatan, Pendidikan, Kesejahteraan) melalui parlemen seiring sejalan bersama kawan kawan caleg buruh lainnya, dan dari kesemua itu kita kaum buruh dan rakyat harus bersatu demi memenangkan kader yang kita usung guna memperjuangkan isu-isu yang selama ini disuarakan tanpa ada penanganan,” paparnya lagi.

“Salah satunya cabut Peraturan Pemerintah nomor 78 tahun 2015, memaksimalkan BPJS kesehatan dan Kesejahteraan rakyat dari segi pendidikan dan lain-lain” pungkas Didi Supriadi. (arf)

Pos terkait