Cherika Tiba di Kota Pahlawan

Surabaya, KPOnline – Usai melakukan perjalanan panjang dengan kereta api selama ± 16 jam dari Tasikmalaya, Cherika (21 bulan) akhirnya tiba di kota Pahlawan, Kamis (20/09/2018).

Dijemput di stasiun Gubeng oleh Fitri, kemudian keluarga pasien Cherika langsung di arahkan ke rumah singgah Sedekah Rombongan (SR) Wilayah Surabaya.

Bacaan Lainnya

Seperti diketahui, pada kesempatan sebelumnya antara masing-masing pihak telah terjalin komunikasi secara intens terkait rencana kedatangan Cherika ke Surabaya yang mempunyai tujuan untuk melanjutkan penanganan medis Cherika di salah satu rumah sakit di Surabaya.

Antara kedua orang tua pasien dengan Zahid – selaku Ketua DPD JamkesWatch Gresik dan juga dengan Yayasan SR untuk keperluan tempat singgah Cherika selama berada di surabaya, hingga saat ini masih terus saling berkoordinasi.

Keluarga pasien pun juga turut dibantu oleh tim dokter yang nantinya akan memberikan arahan Cherika untuk mendapat kepastian tindakan medis selama di Surabaya.

Cherika Mikhayla Putri, usianya baru 21 bulan, namun sayangnya adek mungil ini sekarang menderita penyakit Meningocele (bocor tulang) pada hidung & Hydrocefalus.

Jauh jauh datang ke ibukota pulau Jawa bagian timur, dikarenakan rumah sakit yang ada di Bandung, peralatan medis untuk menangani penyakit yang diderita Cherika saat ini kurang mendukung, bahkan ketika menjalani pemeriksaan medis di Depok pun keluarga pasien dipaksa harus menunggu 4 bulan untuk naik meja operasi.

“Hari ini (Jumat, 21/09/2018) di RS. Universitas Airlangga (RSUS) Surabaya, rencananya akan di lakukan pengambilan sampel darah. Dan baru pada Selasa (25/09/2018) besok hasil tes darah yang telah di uji di laboratorium akan diambil setelah itu dari hasil sampel darah tersebut, baru akan di konsultasikan dengan tim dokter yang merawat pasien,” ujar Zahid

“Selasa besok, pada pembacaan hasil lab kita akan sekalian mendaftarkan pasien untuk tindakan CT Scan (MRI). Rabu di lakukan CT Scan , dan jika semua lancar tanpa kendala, Jumat akan di lakukan operasi. Mohon doanya agar semuanya di permudah,” ujar Mustakim selaku Ketua DPD JamkesWatch Surabaya yang mana telah mengawal cek medis tahap pertama Cherika di RSUA.

Bersamaan dengan Cherika, ternyata ditempat yang sama, ada juga pasien anak perempuan berusia 23 bulan bernama Aqila, yang juga merupakan penderita Hydrocefalus yang berasal dari Batam. Aqila beserta orang tua pasien sedang menunggu untuk naik meja operasi kedua, di rumah sakit milik swasta tersebut, untuk menata/mengatur tengkorak kepala Aquila agar bisa lebih mengecil.

Mungkin inilah sumbangsih JamkesWatch kepada rakyat untuk mereka mendapatkan hak-nya untuk sehat, karena Sehat adalah Hak Rakyat.

JamkesWatch Jawa Timur  akan memprioritaskan pasien anak-anak yang kurang beruntung penderita penyakit kronis. Karena mereka adalah merupakan calon anak-anak pemilik masa depan bangsa (Zetkabe – Gresik)

Pos terkait