Caleg Buruh Peduli Masyarakat : Semprot Terus Ora Urus

Caleg Buruh Peduli Masyarakat : Semprot Terus Ora Urus

Bogor, KPonline – Berbagi cerita mewarnai program “fogging” yang dilaksanakan oleh Tim Respect (Relawan Serikat Pekerja Cepat Tanggap). Ada yang mendukung dengan sangat baik, dan ada juga yang acuh tak acuh. Berbagai alasan pun terkuak, kenapa ada saja suara negatif dengan program ini.

Berawal dari banyaknya pengaduan masyarakat tentang susahnya untuk mendapatkan fogging dari pemerintah, seiring waktu, beberapa warga banyak yang sudah terjangkit penyakit DBD. Akhirnya terciptalah ide mengadakan kegiatan fogging secara cuma-cuma untuk masyarakat umum. Namun ada saja anggapan masyarakat, meragukan akan kegiatan ini.

Bacaan Lainnya

Hal tersebut diatas terlihat pada hari ini, pada saat kegiatan pengasapan dan pemberantasn sarang nyamuk DBD di RT 01 RW 06 dan RT 08 RW 06 Desa Nanggewer, Kecamatan Cibinong , Kabupaten Bogor. Di wilayah RT 01, warga beserta perangkat desa, dari tingkat RT, RW hingga ke tingkat Desa sangat antusias mengikuti program ini. Karena mereka sadar akan pentingnya kegiatan fogging dan pemberantasan sarang nyamuk DBD.

Ditengah obrolan waktu istirahat, hal itu terungkap. “Terimakasih yang tak terhingga kami ucapkan kepada rekan-rekan buruh Bogor semua. Dengan program ini, karena kalau mengharap dari Pemerintah terlalu berbelit-belit birokrasinya. Dan untuk perjuangan buruh, melalui program Buruh Go Politik-nya, kami sangat mendukung. Semoga apapun cita-cita buruh-buruh Bogor semua bisa tercapai” ucap Gimin selaku Ketua RT 01 RW 06 Desa Nanggewer.

Pemandangan yang berbeda tampak, waktu kegiatan geser ke RT 08 RW 06 Desa Nanggewer. Warga yang sangat antusias namun tidak dengan perangkat desanya. Padahal Tim Respect melakukan fogging pun berdasar aduan dari masyarakat, bukan semerta langsung melakukan fogging.
“ora opo-opolah, udah gas saja, semprot terus, wong kita berbuat untuk sosial kok” ujar Awaludin salah seorang calon anggota legislatif DPRD Provinsi Jawa Barat dari Daerah Pemilihan 5 Jawa Barat saat berjalan menuju RT 08 RW 06.

Awaludin yang ditugaskan dan direkomendasikan FSPMI untuk menjadi kontestan di Pemilihan Anggota Legislatif nanti, menganggap hal semacam itu wajar, karena di musim pesta demokrasi saat ini berbagai hal pasti dianggap untuk kontrak politik.

Hadir pula, Agus Joko Santoso yang juga merupakan calon anggota legislatif DPRD Kabupaten Bogor dari Daerah Pemilihan 2, melakukan fogging secara langsung ke masyarakat. “Memang tidak dapat kita dipungkiri, di musim kampanye seperti ini, apapun kegiatan yang bersifat sosial pasti dianggap untuk menyogok masyarakat. Masyarakat umum menilai kalau mayoritas caleg dari dulu pasti sama, datang saat butuh saja, kalau jadi anggota Dewan pasti lupa semua” ungkap Agus Joko Santoso yang juga merupakan Ketua Bidang Pendidikan PP AMK-FSPMI.

Inilah komunikasi yang harus terbangun, bagaimana memberikan edukasi ke masyarakat tentang bahaya laten “money politic”. Masyarakat secara umum, sudah mulai memahami politik dengan cara pandang mereka masing. Dan menjadi kewajiban bagi kaum buruh, untuk memberikan pendidikan politik, yang baik dan benar, sesuai dengan kaidah demokrasi dan tentunya melibatkan masyarakat umum. Karena pada akhirnya, rakyatlah akan menjadi subyek sekaligus obyek dalam politik itu sendiri. (Anom Suroto)

Pos terkait