Buruh Wanita Bersuara: Naik Upah Juga Belum, Eh BBM Naik Duluan

Purwakarta, KPonline – Saat ini inflasi pangan sedang tinggi mencapai 11 persen. Jika ditambah efek kenaikan harga BBM subsidi, kenaikan inflasi pangan pasti juga diikuti dengan kenaikan harga bahan pangan.

“Akhirnya siapa yang harus menanggung beban ini? para buruh emak-emak yang setiap hari sudah dibebani dengan target produksi, tuntutan pekerjaan, biaya popok, susu, dan biaya sekolah. Buruh wanita di tuntut mengirit pengeluaran karena ekonomi sedang bangkit sejak pandemi, ditambah beberapa kenaikan komoditas pokok dan sekarang dapat kado kemerdekaan berupa harga BBM subsidi naik. BBM subsidi naik, emak-emak makin menjerit,” teriak dari salah satu masa aksi wanita.

Bacaan Lainnya

Jelasnya, perempuanlah yang paling terkena dampak, karena ibu kita yang mengatur ekonomi keluarga dan kenaikan bahan pokok sehari-hari memberatkan kita semua.

Setidaknya, dalam hal ini pemerintah dituntut mendengarkan aspirasi masyarakat. Bukan hanya kalangan kelas atas dengan jabatan yang di prioritaskan, bukan pula memenangkan suara titipan elit partai.

Ringkasnya, “Naik upah juga belum. Eh ini BBM malah naik duluan”.

Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika harus dengan tegas dalam memilih dan menimbang aspirasi rakyat. Mana yang harus didengar, dan mana yang harus dijalankan.

(Fajar Shodiq & Oby)

Pos terkait