Buruh PT. CIP dan CV. Perjuangan Steel Surabaya, Siap Menjadi Bagian Sejarah Aksi Hari Ini’

Surabaya, KPonline – Rabu (02/10) puluhan buruh yang tergabung dalam organisasi serikat pekerja PUK SPL FSPMI PT. Cahaya Indo Persada dan PUK SPL FSPMI CV. Perjuangan Steel, terlihat memadati salah satu sudut ruas Jl. Margomulyo Surabaya.

Berkumpulnya mereka di tempat tersebut, dikabarkan untuk menjadi bagian dari sejarah demokrasi dalam dunia perburuhan, seperti yang di serukan oleh presiden KSPI – FSPMI Said Iqbal.

Bacaan Lainnya

Seperti diketahui, hari ini rencananya akan ada aksi besar-besaran yang dilakukan oleh puluhan ribu kaum buruh, yang turun secara serentak di 10 provinsi di Indonesia.

Salah satu isu nasional yang di angkat oleh para pekerja tersebut antara lain :

1. Tolak revisi UU No. 13 tentang Ketenagakerjaan
2. Tolak kenaikan iuran BPJS Kesehatan
3. Tagih janji presiden jokowi untuk merevisi PP 78.
4. Cabut Permenkes No. 11 tahun 2019 tentang Outsourcing
5. Cabut Kepmenaker No. 228 tahun 2019 tentang Jabatan Tertentu Yang Dapat Diduduki Tenaga Kerja Asing
6. Jalankan Sistem Jaminan Pesangon di Jawa Timur
7. Bentuk Badan Pengawas Rumah Sakit (BPRS) di Jawa Timur
8. Mendesak Gubernur Agar Segera Menetapkan Upah Minimum Sektoral (UMSK) di Seluruh Kab/Kota di Jawa Timur.
9. Menindaklanjuti SE Gubernur Jawa Timur, nomor : 560/15004/012/2019, maka berdasarkan Pasal 9 Permenaker RI No. 4 Tahun 2018, untuk melaksanakan pengenaan sanksi administratif tidak mendapatkan pelayanan publik tertentu, BPJS Ketenagakerjaan dan/atau BPJS Kesehatan agar segera membuat kesepakatan bersama dengan masing-masing unit Pelayanan Publik tertentu.

Salah satu korlap aksi Bambang S, menjelaskan kepada team media perdjoeangan bahwa “masa aksi dari PUK SPL FSPMI PT CIP dan PUK SPL FSPMI CV Perjuangan Steel, segera bergerak menuju Omah Perjuangan di Brebek, untuk bergabung dengan massa yang datang dari luar daerah lainnya.”

Pria asal tuban itu juga memberikan tanggapan terkait isu kenaikan iuran BPJS Kesehatan yang rencananya akan dijalankan mulai awal tahun 2020 mendatang.

“Jika kenaikan gaji pekerja hanya 10% dan BPJS naik 100-160%, pastinya akan sangat berdampak pada pekerja/buruh yang ada di luar ring 1 dan 2, seperti Madiun dan Magetan, yang notabene mempunyai selisih gaji yang cukup jauh dengan Surabaya.” Ujar Bambang S.

Tampaknya, Surabaya hari ini akan menjadi sebuah kota yang cukup ramai ketimbang biasanya, karena dengan kedatangan ribuan buruh, pastinya akan membuat jalanan menjadi sedikit lebih padat.

Dan pastinya, apa yang mereka suarakan hari ini, adalah merupakan perwakilan suara masyarakat lainnya, yang tak ingin dibebani oleh sesuatu yang seharusnya bisa di tanggung oleh negara.(Muis – Surabaya)

Pos terkait