Lama Tidaknya Aksi, Bukan Ukuran Keberhasilan

Surabaya, KPonline – Tidak seperti biasanya, demonstrasi kaum buruh KSPI di Jawa Timur hari ini (02/10/2019) berakhir lebih siang.

Tepat pukul 15.30 WIB, mereka membubarkan diri. Padahal biasanya menjelang adzan Maghrib aksi buruh baru terselesaikan.

Bacaan Lainnya

Ternyata hari ini, semua tuntutan mereka membuahkan hasil yang maksimal dengan disetujui oleh DPRD Provinsi Jawa Timur. Pembubaran itu pun dilakukan setelah hasil pertemuan antara perwakilan buruh dan anggota DPRD, dibacakan diatas mobil komando oleh Ketua DPRD Propinsi Jawa Timur Kusnadi.

Audiensi Buruh Dengan Pemerintah Daerah

Meskipun telah dibubarkan, masih banyak dari massa aksi yang duduk ditrotoar jalan, seakan enggan untuk pulang. Bahkan ada dari sebagian mereka malah asyik nongkrong sambil menyantap makanan yang dijual disekitar lokasi aksi.

Menurut koordinator lapangan, meski aksi buruh hari ini berakhir agak siangan namun sejatinya proses Konsep, lobby dan aksi tidak dilakukan semudah itu.

Dua hari sebelum aksi digelar, tim lobby sudah memaparkan konsep di kantor DPRD bersama pihak-pihak terkait. Konsepnya sendiri sudah disusun, dua minggu sebelum aksi dilakukan.

Selain itu, massa aksi dari luar kota seperti Tuban dan Jember, mereka rela harus berangkat tengah malam untuk ikut meramaikan aksi.

Pagi hari massa aksi telah berkumpul di lokasi sesuai area yang ditentukan. Lokasinya pun dibagi menjadi area barat, area timur dan area utara. Setelah itu pada jam 9, massa aksi tiap area mulai diberangkatkan berbarengan.

Selagi massa aksi berjalan menuju titik kumpul untuk menghimpun semua kekayaan massa aksi. Tim konsep dan tim lobby berangkat terlebih dahulu menuju lokasi tujuan aksi.

Hari ini tadi, jam 10.30 WIB tim sudah berada di tujuan aksi, lalu tim melakukan koordinasi sebentar dan kemudian bersama-sama masuk ke ruang pertemuan. Sedangkan disisi lain, massa aksi dari masing-masing area sudah terkumpul pada satu titik dan bergerak bersama menuju tujuan aksi.

Dengan konsep terencana dan lobby yang sudah dilakukan, serta didukung oleh massa besar yang sedang bergerak. Audensi diharapkan akan berjalan lebih optimal dan ada nilai tawar yang bisa dimainkan.

Jadi, keberhasilan sebuah aksi tidak ditentukan dari lama atau sebentarnya aksi dilakukan, namun dari kematangan dan kebersamaan. Sebab semua peserta mempunyai peran dan fungsi yang menentukan.

Setelah semua itu dilaksanakan dan berhasil, masih ada lagi tugas yang harus dilakukan, yaitu mengawal proses pelaksanaan tuntutan agar sesuai yang diharapkan. Contohnya adalah hasil Mayday 2019 kemarin, yang hingga hari ini progresnya masih terus berjalan.

Bagi KSPI, sebenarnya aksi adalah pilihan terakhir, apabila memang sudah tidak ada jalan. Lain halnya kalau pemangku kepentingan seperti Bupati, Gubernur atau Presiden telah memberikan kepastian atas solusi permasalahan, maka aksi adalah bentuk perayaan.

Banyak jalan menuju keberhasilan perjuangan dan itu membutuhkan kesabaran, keikhlasan dan sikap pantang menyerah. Pujian dan cacian bukanlah tujuan dan hambatan aksi pergerakan.(Ipang)

Pos terkait