Buruh Dalam Aktivitas Dakwah

Batam, KPonline – Ada yang pernah singgah ke Masjid Nurul Iman, Mukakuning, Batam? Masjid dengan gaya arsitekur yang khas ini didirikan atas bantuan dari Yayasan Amal Bakti Pancasila dan mulai digunakan sejak tahun 1999.

Sepintas, masjid ini terkesan biasa saja. Tidak ada yang terlihat istimewa. Namun demikian, ia menyimpan sejuta cerita bagi para aktivis dakwah yang juga merupakan buruh yang ada di Kawasan Industri Batamindo, Muka Kuning.

Bacaan Lainnya

Nurul Iman adalah masjid kedua setelah Masjid Nurul Islam yang di bangun terlebih dahulu di tahun 1991. Seiring dengan itu, juga dibentuk Remaja Masjid Masjid Nurul Islam (RMNI). Sedangkan di Masjid Nurul Iman, yang berdiri pada tahun 1999, dibentuk REMAN. Ini singkatan dari Remaja Masjid Nurul Iman.

Seluruh pengurus RMNI maupun REMAN semuanya adalah buruh yang bekerja di Kawasan Industri Batamindo, Muka Kuning, Batam.

Para ketua aktivis buruh pekerja yang terlibat sejak awal dalam aktifitas dakwah di kawasan industri Batamindo melalui wadah RMNI ini yaitu : M. Arifin (1991-1992), Basri (1992-1993), Aminudin (1993-1995), Zulhendra (1995-1996), Siswoyo (1996-1997), Trisno Vialdi (1997 – 1999), Moch. Arief(1999-2001).

Di era kepengurusan Moch Arif, kepengurusan masjid berbenah dan menyesuaikan diri dengan nama Badan Pengelola Masjid Kawasan Industi Batamindo (BPMKIB) yang SK pembentukannya dikeluarkan oleh Direksi PT. Batamindo Investment Corporation dengan Nomor : BIC/Kpts/Dir/XI/2001 pada tanggal 9 Nopember 2001

Seiring dengan itu, dari hasil musyawarah kepengurusan RMNI dan REMAN, akhirnya menggabungkan diri dan berganti nama menjadi Remaja Masjid Kawasan Industri Batamindo (RMKIB) yang merupakan salah satu depertemen yang ada di bawah BPMKIB. Hal ini juga untuk mengantisipasi peluang dan tantangan kedepan yang lebih besar. Moch Arief Menjadi ketua BPMKIB

Pada tahun tersebut pula lahir Lembaga Amil Zakat (LAZ) DSNI Amanah, BMT Nurul Islam, Collection, NI’Mart, Café, Salon Muslimah, NI-Comp, Konveksi, Koperasi Nurul Islam (KOPNI), Koperasi Da’I Khoirul Ummah (KOPDAKU), Radio RGFM, serta Lembaga Pendidikan Nurul Islam (LPNI).

Sebagai entitas dakwah, maka keseluruhan unit yang ada diharapkan mampu memberikan kontribusi positif terhadap pergerakan dakwah selanjutnya

Tahun 2007, para aktivis dakwah dan juga sabagai pekerja di lingkungan perusahaan kawasan Batamindo sadar, bahwa entitas dakwah yang demikian banyak terbagi dalam beragam aktifitas harus bisa disatukan dalam sebuah institusi yang akan memberikan arahan dan kekuatan bagi tercapainya tujuan.

Selain itu tantangan yang demikian berat harus mendapat sikap dan tindakan yang jelas, disamping menghindari adanya pemanfaatan jangka pendek oleh pihak-pihak lain. Sehingga terbentuk Holding kelembagaan dakwah di Kawaasan Industri Batamindo dengan nama NURUL ISLAM GROUP (NIG).

Pengelolaan dakwah yang dIkelola secara modern ini, akan memberikan konstribusi yang positif bagi ummat.(Ddn)

====

Tulisan ini merupakan hasil praktek pelatihan menulis yang diselenggarakan Pimpinan Cabang SPEE FSPMI Kota Batam. Jika organisasi (PUK/PC/KC) di wilayah anda ingin mengundang Tim Media Perdjoeangan dalam pelatihan menulis, kirimkan surat melalui email: koranperdjoeangan@gmail.com. Kami akan dengan senang hati untuk berbagi dan belajar bersama. Baca juga tulisan menarik lainnya dari  Peserta Pelatihan Menulis..

Pos terkait