Beragam Poster Unik Syarat Makna, Curi Perhatian di Aksi Buruh Batam

Batam, KPonline – 2 Oktober 2019 menjadi momentum perlawanan buruh Batam yang tergabung dalam organisasi FSPMI kota Batam terhadap kebijakan – kebijakan yang merugikan buruh. Ribuan buruh Batam turun ke jalan menyuarakan aspirasi tuntutannya.

Alhasil, tuntutan buruh diterima baik oleh orang nomor satu di Batam yaitu Walikota Batam, Muhammad Rudi.

Bacaan Lainnya

Sisi menarik lainnya dari aksi unjuk rasa yang dilakukan buruh Batam di kantor Walikota Batam adalah adanya beragam poster – poster yang menghiasi aksi tersebut.

Bukan lelucon, akan tetapi poster – poster tersebut syarat mengandung pesan dan makna terkait kebijakan – kebijakan yang menjurus merugikan kaum buruh.

Dari PUK SPEE FSPMI Sanwa Engineering Batam, misalnya membentangkan beberapa poster berukuran 1×1 yang berisi seorang pria bergambar kartun yang terlihat murung dengan diiringi tulisan “Pak de, dari pada revisi UU ketenagakerjaan mendingan revisi aja hati mantanku itu. Tolak revisi UU ketenagakerjaan”.

Kemudian, ada sebuah poster yang bergambar kartun pinokio dengan tulisan “Jadi pemimpin jangan suka bohong, nanti hidungnya panjang kaya pinokio”

juga ada yang bertulisan “Jombo juga ingin berkeluarga, jangan tambahin beban hidup”. Dua poster tersebut mengisyaratkan menagih janji revisi PP 78/2015 dan penolakan terhadap kenaikan iuran BPJS kesehatan.

Kemudian, PUK SPEE FSPMI EPCOS juga membawa beberapa poster dengan tulisan yang menarik perhatian. Berikut diantaranya;

“Gaji aja belom naik, tapi kebutuhan sudah naik. Gimana dong brooww.”

“Jangan maling pesangon buruh lewat revisi UU 13 tahun 2003.”

“Revisi hidup loe njir, jangan revisi UU 13 tahun 2003.”

Masih banyak lagi dari PUK – PUK lainnya, misalnya yang bertuliskan seperti “Rakyat miskin dilarang sakit.”

“Banyak buruh jomblo, takut nikah karena upah murah.”

“Gara – gara mikirin BPJS, jadi lupa mikirin kamu beb.”

“Tadinya kami tulang rusuk, sekarang jadi tulang punggung. Pemerintah kemana.”

“BPJS naik, Ambyar celenganku.”

“Tagihan nunggak, hutang mbludak, pelayanan mangkrak”

(Minto)

Pos terkait