Bendungan Salamdarma, Peninggalan Kolonial Belanda Penghubung Subang – Indramayu

Indramayu, KPonline – Bendungan Salamdarma yang berlokasi di desa Bugis Tua, kecamatan Anjatan, kabupaten Indramayu ini adalah satu jembatan bersejarah peninggalan kolonial Belanda yang dibangun sejak tahun 1923.
Bendungan tersebut membendung kali Cipunagara untuk mengairi irigasi pertanian warga sekitar.

Bendungan yang memiliki peran cukup vital di wilayah kabupaten Indramayu, dan kabupaten Subang, dimana bendungan ini mempunyai peran penting khususnya untuk para petani di wilayah tersebut.

Dari pantauan awak Media Perdjoeangan tampak beberapa plat besi baja dijadikan tambalan jalan bendungan tersebut, guna memudahkan kendaraan yang akan melintas. Selain plat besi baja terdapat balok kayu yang sebagian dijadikan penyangga jalan.

“Sebagian besar jalur ini dipergunakan warga untuk akses jalan melintas antara Subang-Indramayu. Sepeda motor banyak, bahkan ketika ada mobil yg melintas pun harus bergantian karena lebar jalan tidak cukup untuk kendaran roda empat,” ungkap salah satu pejaga jalan yang kebetulan lagi mengatur kendaraan melintas.

Bendungan yang tidak jauh bersebelahan dengan salah satu perusahaan milik BUMN ini, sudah bukan hal yang asing lagi di mata masyarakat sekitar. Karena ketika dilakukan perbaikan terkesan hanya sebatas tambal sulam semata.

Selain sebagai irigasi untuk pesawahan para petani setempat, bendungan ini juga berperan penting untuk kesuburan areal perkebunan, terutama sayuran, palawija yang banyak dibudidayakan oleh para petani.

Meski pengelolaan bendungan ini masuk wilayah kecataman Anjatan, Indramayu, namun sebagian area bendungan Salamdarma juga masuk ke wilayah Subang, yang tepatnya berada di wilayah kecamatan Compreng.

Bendungan Salamdarma Cipunagara merupakan salah satu perbatasan Indramayu-Subang yang difungsikan sebagai jembatan penyeberangan bagi warga kedua wilayah.

“Jembatan ini sebagai akses vital untuk warga yang akan melintas. Jembatan bendungan ini hanya bisa dilalui oleh satu kendaraan roda empat, dan itu pun dengan tonase ringan,” kilah salah satu warga yang melintas pada Sabtu (01/08).

Terlebih kondisi jembatan yang terbilang cukup rentan ini, hingga kendaraan yang bertonase berat dilarang untuk melintas. Sebagai salah satu bendungan yang memiliki nilai historis tinggi, Salamdarma tentunya cukup menarik untuk dikunjungi. Karena bendungan tersebut adalah salah satu peninggalan bersejarah dari era kolonial Belanda yang ada di Jawa Barat.

Penulis: Jhole
Foto : Jhole