Apa Kabar Nasib Ibu Buruh Garmen

Ilustrasi pekerja.

Ingin rasanya mengucapkan hari ibu,namun entah mengapa sulit sekali mengatakannya.
Tentunya bukan tidak berdasar untuk melakukannya,tetapi itulah yang sebenarnya terjadi di lidahku saat ini.

Melihat sejarah tentang hari ibu, walau pun telah terlewat beberapa hari yang lalu tentunya hari ibu merupakan hari yang sangat istimewa bagi seorang ibu dimana seorang anak mengapresiasikannya dengan berbagai macam variasi cara saat hari tersebut tiba,yang sederhana dan salah satunya sang anak pasti berucap “selamat hari ibu,semoga ibu senantiasa sehat selalu”

Bacaan Lainnya

Ibu adalah orang yang telah melahirkan kita,selama sembilan bulan kita berada dalam rahimnya sebelum terlahir ke dunia seperti sekarang,dan tentunya dengan belaian lembut kasih sayang,diiringi rasa ketulusan serta keikhlasan ditambah dengan kesabaran itulah sifat mulia sang ibu yang tidak boleh kita abaikan.

Menanggapi hari ibu tahun ini tentunya sama seperti tahun kemarin,”kecewa dan sedih”..
Kenapa? jawabnya” Pemerintah tidak memaknai hari ibu dengan sebenar benarnya..!!

Alasannya Pemerintah khususnya Dinas Ketenagakerjaan tidak menghargai para pekerja yang bergerak disektor industri garmen, padahal dalam sektor tersebut di dominasi oleh para pekerja wanita, dan semestinya pemerintah tidak mengeluarkan kebijakan upah padat karya di wilayah Jawa Barat dalam dua tahun terakhir.

Implementasi kebijakan upah tersebut tentunya membuktikan kalau pemerintah sangat tidak menghargai para pekerja wanita yang sejatinya pekerja wanita itu adalah seorang ibu yang telah melahirkan kita.

Tanpa seorang ibu kita belum tentu ada.
Tanpa seorang ibu kita belum tentu seperti sekarang.

Janganlah ada lagi kebijakan upah yang merugikan pekerja wanita karena wanita adalah cerminan seorang ibu yang melahirkan dan membesarkan kita.

Pos terkait