Konsolidasi Akbar PUK SPL Fspmi SCG Readymix Indonesia Plant Cikarang dan Cibitung

Cikarang,KPonline – Pemancingan surya kencana, sempu Cikarang Utara minggu pagi bergemuruh, mars FSPMI bergema di salah satu aula saung pemancingan surya kencana Sempu dalam acara konsolidasi akbar puk SPL Fspmi SCG Readymix Indonesia plant Cikarang dan Cibitung, turut bergabung dalam konsolidasi tersebut PUK Merak Beton Jaya yang notabene produknya sama dengan SCG Readymix Indonesia.

Acara konsolidasi di hadiri oleh ketua gabungan SCG Readymix Indonesia Yanto, hadir dari perwamilan PC SPL FSPMI Kab./Kota Bekasi bidang organisasi, politik dan aksi Yanto dan Heri, juga hadir dari PP SPL FSPMI Agus Koentjoro.

Bacaan Lainnya

Ketua gabungan SCG Readymix Indonesia Yanto menyampaikan rencana expansi organisasi ke wilayah Sumatera karena semangatnya meng FSPMI kan SCG Readymix Indonesia.

Karena SCG Readymix ada di 5 propinsi dan 18 kab./kota di Indonesia.

Selain SCG Readymix Indonesia dan Merak Beton Jaya juga hadir pekerja Adhimix Beton, SS Beton yang ingin melihat seperti apa organisasi FSPMI dan mereka berkeinginan untuk bergabung.

Antusiasme pekerja untuk memahami organisasi sangat tinggi. Dalam sambutannya Yanto berharap kekuatan SCG Readymix dan Merak Beton Jaya bukan hanya pada produknya saja tapi militansi dan kekuatan juga nyata ada pada anggotanya

Merak Beton Jaya mengutamakan komunikasi efektif dua arah sebagai cara dalam menjalankan organisasi, permasalahan apapun coba diselesaikan di tingkat unit kerja dengan mengandalkan lobi, namun tetap di koordinasikan dengan perangkat organisasi.

Di akhir sambutannya Yanto menegaskan bahwa anggota serikat pekerja harus memahami hak dan kewajiban karena hak dan kewajiban ibarat telur sama ayam, telur berasal dari ayam, ayam berasal dari telur. Jadi jangan diperdebatkan, contohnya kewajiban anggota harus hadir dalam konsolidasi. Intinya adalah bicara tentang hak minta bicara tentang kewajiban jalankan akan enak dan tenang dlm menjalankan organisasi.

Semoga kedepan semua puk logam menjadi barometer pergerakan buruh.(Yanto)

Pos terkait