Anggota Dewan Tak Temui Massa Aksi, Mahasiswa Bakar Ban Di Depan Gedung DPRD Kabupaten Pelalawan

Pelalawan, KPonline – Rabu, 01-03-2023, 14.00 WIB, Sejumlah mahasiswa dan pemuda menyatu dalam Aliansi Masyarakat Pelalawan (AMP), menyuarakan dampak buruknya pencemaran udara yang diyakini berasal dari pabrik olahan rayon PT. Asia Pasific Rayon (PT. APR) bagian dari APRIL Group, di depan gerbang Kantor DPRD Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.

Puluhan massa aksi mahasiswa meminta :
1. Pemerintahan RI untuk menutup pabrik PT. RAPP dikarnakan berdampak buruk dibumi melayu,
A. Kebocoran gas beracun.
B. Hujan asam semenjak berdiri yang menyebabkan kerusakan atap rumah di pangkalan kerinci dan sekitarnya
C. Dampak Sosial.
2. Oleh karena itu kami meminta Pemerintahan RI menutup PT. RAPP.

Para mahasiswa terus berorasi menuangkan kekecewaannya kepada wakil rakyat yang ada di kantor DPRD di depan mata mereka.

Dalam meluapkan kekecewaan, massa aksi membakar ban di depan Pintu Gerbang Kantor DPRD kabupaten Pelalawan.

“Pembakaran ban ini wujud kekecewaan kita, kecewa terhadap DPRD Pelalawan, Hidup mahasiswa,” teriak mahasiswa yang berorasi sembari membakar Ban.

Usai membakar ban, para mahasiswa membentuk bundaran mengelilingi api sambil meneriakkan orasi, menyampaikan suara rakyat.

Aksi bakar ban terjadi didepan gerbang masuk gedung perwakilan rakyat Pelalawan dan sempat di warnai sedikit dorong-dorongan antara sekelompok peserta unjuk rasa dengan aparat kepolisian.

Agus Rianda selaku Koordinator unum menyampaikan orasinya di depan kantor DPRD Kabupaten Pelalawan, “Sampai saat pemerintah Pelalawan tutup mata atas kejadian gas beracun yang menimbulkan korban di perusahaan PT. RAPP,Insiden keracunan itu terjadi pada Minggu (19/2/2022), kami mendorong pemerintahan agar secepatnya nyelesaikan kasus gas beracun tersebut untuk di sampaikan secara publik dan juga kami meminta pemerintahan Republik Indonesia agar menutup PT. RAPP karna menyebabkan banyaknya dampak buruk dari segi pencemaran udara terhadap masyarakat pelalawan”.

Dengan nada yang hampir sama Suir insan Arif selaku korlap satu dan juga aktivis fenomenal dari kalangan aktivis nasional Adi putra yang akrab disapa sogol ini, sangat menyayangkan dari perwakilan rakyat tidak ada satupun yang menemui masa aksi yang tergabung dalam aliansi masyarakat Pelalawan, ya kami mempertanyakan tupoksi DPRD ya apa, dengan nada geram sambung yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pelalawan (AMP).

Raihan Afrinal Dumaira selaku Korlap dua merasa kecewa kepada sikap DPRD Kabupaten Pelalawan, ”Tentu kami kecewa dengan sikap dari dewan perwakilan rakyat kita, yang mana hari ini kita ingin menyampaikan aspirasi masyarakat akan tetapi tidak ada satupun dari anggota dewan yang hadir, tentu kami bertanya tanya ada apa dengan sikap dewan kita”.

Qodri selaku Korlap tiga juga menyampaikan, “Pelalawan dalam keadaan tidak baik-baik saja untuk saat ini yang disebabkan tidak adanya edukasi perusahaan terhadap masyarakat Pelalawan, Pangkalan Kerinci apabila terjadi ledakan di perusahaan PT. RAPP sewaktu-waktu hari nantik”.

Givo selaku Korlap empat juga ikut menyampaikan ke pada masyarakat Pangkalan Kerinci dengan orasi mimbar bebas di depan masjid raya Al-MUTAQQIN, “Bahwa Pangkalan Kerinci dalam bahaya zat kimia PT. RAPP,” ujarnya dengan nada yang tinggi.

para mahasiswa juga menyampaikan InsyaAllah Minggu depan kita akan melakukan aksi yang lebih besar dengan massa yang banyak untuk menuntut apa yang menjadi hak kita.

“Tutup pabrik RAPP. Tutup pabrik RAPP. Hidup mahasiswa. Hidup perempuan indonesia, Hidup warga Kabupaten Pelalawan. Hidup Rakyat Indonesia,” teriak mahasiswa.

Laporan : Nofri Hendra
Editor : Risqi Nur Hidayah