Aksi Solidaritas Untuk Buruh PT. Megasari Makmur

Bogor, KPonline – Semakin sore, massa aksi yang berada di depan gerbang pabrik PT. Megasari Makmur semakin bertambah banyak. Hal ini jelas membuat gelisah dan resah pengurus PUK SPAI-FSPMI PT. Megasari Makmur dan juga perangkat organisasi lainnya. Semakin banyaknya massa aksi yang memberikan dukungan dan solidaritas adalah salah satu penyebabnya.

Seperti yang diungkapkan oleh Tini beserta beberapa orang rekannya yang lain. Dirinya merasa terpanggil untuk datang ke PT. Megasari Makmur, pun meski hanya untuk sekedar memberikan dukungan moriil dan solidaritas kepada sesama buruh pabrik. Tini dan beberapa orang rekannya, merasa memiliki ikatan batin yang tak terungkapkan, ketika melihat di media sosial, ada aksi mogok kerja di PT. Megasari Makmur.

Berdasarkan penelusuran Media Perdjoeangan dilapangan, ratusan massa aksi yang berdatangan dari berbagai pabrik dan kawasan industri yang ada di Bogor, mengaku jika mereka datang bersolidaritas karena mengetahui dari media sosial. Akan tetapi, ada juga beberapa dari mereka, yang mengetahui aksi mogok kerja buruh-buruh PT. Megasari Makmur dari informasi mulut ke mulut.

Seperti yang diutarakan oleh Tonih Alamsyah, salah seorang peserta massa aksi dari PUK SPL-FSPMI PT. Niro Ceramic Nasional Indonesia. Dirinya dan puluhan buruh yang lainnya, memang sengaja datang ke PT. Megasari Makmur. Hal ini mereka lakukan sebagai aksi solidaritas sebagai sesama buruh. “Jarak antara pabrik kami bekerja dengan PT. Megasari Makmur juga nggak terlalu jauh, masih didalam kawasan Wanaherang. Karena kalau bukan kita yang sesama buruh, kepada siapa lagi kawan-kawan buruh yang sedang kesusahan, akan meminta pertolongan kalau bukan ke saudara tak sedarahnya sendiri,” tutur Tonih ketika ditemui Media Perdjoeangan.

Aksi solidaritas, merupakan sesuatu hal yang baru pada awal tahun 2000-an. Aksi Grebek Pabrik, juga begitu menggetarkan di masa-masa yang telah lalu. Dan tidak ada salahnya, jika aksi solidaritas menjadi salah satu kekuatan tambahan bagi kaum buruh, untuk memperkuat kekuatan yang sudah ada selama ini. (RDW/Foto : Gunawan)