2024, Waktunya Buruh Kembali Kerumahnya Sendiri

Purwakarta, KPonline – Gerakan buruh sebenarnya menyimpan kekuatan yang sangat besar. Akan tetapi, gerakan buruh belum terorganisir dengan baik untuk menjadi satu kekuatan yang terpadu secara politis.

Sehingga, dalam ranah politik, kaum buruh biasa dimanfaatkan untuk kepentingan elite tertentu dan menjadi penyangga partai politik tertentu.

Bacaan Lainnya

Baik itu ketika momentum pemilu maupun ketika memprotes suatu kebijakan pemerintah yang berkuasa. Dan, hal ini menjadi sebuah catatan penting. Dimana, gerakan buruh yang besar, namun belum mencapai klimaksnya.

Oleh sebab itu, di Pemilihan Umum (PEMILU) 2024, sudah waktunya buruh kembali kerumahnya sendiri, menjadi penyeimbang tata kelola pemerintahan dengan terjun langsung ke politik melalui partainya sendiri yaitu Partai Buruh.

Australia dan beberapa negara lain, pemilunya dimenangkan oleh Partai Buruh. Lebih hebat lagi adalah bagaimana seorang Lula da Silva, seorang aktivis buruh yang tak lulus Sekolah Dasar (SD) berhasil memenangkan pemilu di Brasil dengan angka meyakinkan sebesar 61,27%.

Dua periode kepemimpinannya, Lula Da Silva bahkan dianggap sebagai presiden paling sukses dalam sejarah Brasil

Perlu kawan buruh ketahui, kenaikan upah, delapan jam kerja, THR, jaminan sosial, cuti melahirkan dan lain-lain itu bisa dinikmati bukan karena kebaikan korporasi dan partai politik lainnya, tapi melalui perjuangan yang cukup berat, dimana panas dan hujan menjadi saksi saat buruh terpaksa untuk turun kejalan.

Bayangkan, perubahan besar pasti akan terjadi jika buruhnya terlibat langsung dalam pemerintahan melalui partainya sendiri. Dan sejatinya, kesejahteraan buruh hanya bisa diperjuangkan secara maksimal oleh buruh itu sendiri.

Pos terkait