Pekan Baru, KPonline – Di tengah tantangan dunia kerja yang semakin kompleks, Dewan Pimpinan Wilayah Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (DPW FSPMI) Provinsi Riau terus menunjukkan eksistensinya sebagai kekuatan kolektif buruh yang militan. Di bawah kepemimpinan Satria Putra, DPW FSPMI Riau tampil konsisten dalam memperjuangkan hak-hak dan kepentingan kaum pekerja. Hal ini tercermin jelas dalam aksi solidaritas buruh yang digelar baru-baru ini, dengan massa buruh yang turun langsung ke jalan membawa semangat perjuangan yang tinggi.
Aksi ini diikuti oleh ratusan buruh dari berbagai sektor industri, yang menyuarakan sejumlah tuntutan, di antaranya adalah kenaikan upah yang layak, penghentian sistem kerja kontrak berkepanjangan (outsourcing), serta jaminan perlindungan sosial dan ketenagakerjaan yang menyeluruh. Di tengah-tengah barisan massa, terlihat bendera FSPMI dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) berkibar tegak—menjadi simbol perlawanan terhadap segala bentuk penindasan dan ketidakadilan yang dialami kaum buruh.
Satria Putra, sebagai Ketua DPW FSPMI Riau, memimpin langsung jalannya aksi dengan penuh semangat. Dalam orasinya, ia menegaskan bahwa perjuangan ini bukan sekadar untuk satu kelompok, tetapi untuk seluruh buruh Indonesia. “Kami hadir di sini bukan untuk membuat keributan, tapi untuk menyuarakan kebenaran yang selama ini diabaikan. Kami ingin buruh di Riau, dan di seluruh Indonesia, diperlakukan secara adil dan manusiawi,” tegasnya di hadapan peserta aksi.
Aksi ini menjadi momentum penting dalam konsolidasi kekuatan buruh di wilayah Riau. Para peserta aksi datang dengan satu tekad: memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan bagi kaum pekerja. Mereka menyuarakan aspirasi dengan tertib, damai, dan penuh semangat. Tidak hanya menyampaikan tuntutan, para buruh juga menegaskan bahwa mereka siap untuk terus bergerak apabila suara mereka tidak digubris oleh pihak yang berwenang.
Partisipasi aktif para anggota FSPMI dalam aksi ini juga menjadi cerminan keberhasilan DPW FSPMI Riau dalam melakukan pendidikan politik dan kesadaran kelas terhadap para anggotanya. Gerakan buruh yang kuat hanya bisa terwujud melalui organisasi yang solid, dan itu telah dibuktikan oleh kepemimpinan Satria Putra yang mampu merangkul, memobilisasi, dan menginspirasi anggotanya untuk terus berjuang dalam koridor perjuangan kelas.
Media Perdjoeangan mencatat, semangat perjuangan yang ditunjukkan dalam aksi ini selaras dengan semangat reformasi struktural dalam dunia ketenagakerjaan yang diperjuangkan oleh FSPMI secara nasional. Melalui gerakan yang konsisten dan terorganisir, FSPMI membuktikan bahwa buruh bukan hanya objek pembangunan, tetapi subjek utama yang harus dilibatkan secara adil dalam pengambilan kebijakan yang menyangkut kehidupan mereka.
Akhirnya, aksi yang dipimpin oleh DPW FSPMI Riau ini bukan hanya sebuah peristiwa, tetapi bagian dari sejarah panjang perjuangan buruh Indonesia. Di bawah kepemimpinan Satria Putra, FSPMI Riau menegaskan bahwa perjuangan belum selesai. Selama masih ada ketidakadilan, selama hak-hak buruh masih dilanggar, maka selama itu pula buruh akan terus berjuang. Dan seperti yang selalu digaungkan dalam setiap aksi, “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh—hidup buruh!”
Penulis : Heri
Fhoto : Istimewa