Suara Perempuan Pada Rakernas Media Perdjoeangan

Jakarta, KPonline – Saat itu hari Minggu. Tanggal 10 Desember 2017. Terukir sejarah perjalanan tentang Media Perdjoeangan, sebagai salah satu pilar Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI).

Hari itu, Media Perdjoeangan menyekenggarakan Rakernas yang pertama. Meskipun usia Media Perdjeangan sendiri tidak bisa dibilang muda.

Bacaan Lainnya

Telah melampaui masa pasang surutnya eksistensi. Sempat berada pada titik hidup segan mati tak mau. Tetapi nyatanya, hingga saat ini tetap ada dan bahkan makin berkibar.

Dinamika perjalanan Media Perdjoeangan yang awalnya bernama Koran Perdjoeangan, berkat orang-orang dibelakang layar, yang dengan segala keterbatasan fasilitas, anggaran, dan kondisi; tetapi mampu bertahan dan berdedikasi tinggi demi kerja-kerja organisasi.

Bertekad menjadi suara buruh, Media Perdjoeangan melibatkan kawan-kawan buruh perempuan dalam merumuskan program kerja yang akan direkomendasikan kepada FSPMI sebagai induk organisasi.

Sangat bahagia ketika sebagai perwakilan perempuan mampu menyampaikan ide-ide dan pemikiran demi menyuarakan kepentingan perempuan melalui Media Perdjeaangan.

Bahkan di setiap komisi, perumusan program kerja, anggaran, maupun komisi KP Cetak dan KP Online, semua peserta sepakat memberi ruang bagi perempuan terlibat aktif. Serta turut membuat kebijakan tentang keberadaan perempuan di Media Perdjeangan itu sendiri.

Implementasi dari sebuah pengakuan tentang kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam dunia kerja terbukti dalam Rakernas I Media Perdjoeangan.

Saya merasa tersanjung dan bangga dilibatkan secara langsung dalam kegiatan ini.

Harapannya, keterlibatan perempuan di Media Perdjeangan mampu berbuat lebih banyak untuk kemajuan pergerakan perempuan. Seperti yang disampaikan oleh kawan perempuan, Ito, dari Media Perdjoeangan Jawa Timur.

Jika boleh berekspektasi, secara pribadi saya ingin sekali membuat bulletin khusus perempuan FSPMI, yang tidak sekedar memuat berita tentang perempuan, tetapi punya ruang sendiri untuk berpropaganda tentang kesetaraan.

Terakhir, apresiasi yang luar biasa untuk kita semua yang terlibat di Rakernas I Media Perdjoeangan Tahun 2017. Baik panitia, peserta, undangan, dan perangkat organisasi yang turut memberi warna dalam kegiatan ini. Meskipun dilaksanakan dengan segala keterbatasan, tidak mengurangi semangat dan tujuan ber-Rakernas.

Kata mutiara untuk kita semua. “Pelaut yang tangguh tidak datang dari laut yang tenang”

(esr)

Pos terkait