Memetakan Serikat Pekerja dan Asosiasi Pengusaha di Industri Tambang

Jakarta, KPonline – IndustriALL mengadakan Workshop Dialog Sosial Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Tambang di Hotel Milenium, Jakarta, pada tanggal 30-31 Agustus 2017. Kegiatan ini diikuti berbagai serikat pekerja sektor pertambangan yang menjadi afiliasi IndustriALL Global Union di Indonesia, untuk mendorong agar Pemerintah dan peihak terkait memberikan perhatian yang lebih besar terhadap kesehatan dan keselamatan kerja di Pertambangan.

Dalam kesempatan ini, Direktur Pendidikan CEMWU Chandra Mahlan memaparkan pemetaan industri tambang di Indonesia.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan data BPS per Februari 2017, total pekerja di Indonesia berjumlah 124.538.849. Dari jumlah tersebut, yang bekerja di sektor industri tambang berjumlah 1.307.669.

Sementara itu, kontribusi pertambangan dan galian terhadap GNP sebesar 10,5% (Data BPS 2009).

Perusahaan pemegang kontra karya berjumlah 41 (data per Desember 2012) dan izin usaha pertambangan mencapai 9.721 perusahaan (Data Desember 2016).

Sayangnya, dari hampir 10 ribu perusahaan, tidak banyak yang bergabung dalam serikat pekerja. Tercatat, serikat pekerja yang di sektor tambang yang berafiliasi dengan IndustriALL Global Union adalah sebagai berikut:

1. FSPKEP – KSPI

Kalimantan Timur: PUK FSPKEP PT Darma Henwa (Batubara), PUK FSPKEP PT Trasido (Batubara), PUK FSPKEP Ocfetri Muda (Batubara), PUK FSPKEP PT Indexim Coalindo (Batubara), dan PUK FSPKEP PT Thiess Sangat (Batubara).

Kalimantan Utara: PUK FSPKEP PT Sago Prima Pradana (emas).

Kalimantan Selatan: PUK FSPKEP SIS Admo (Batubara), PUK FSPKEP BUMA (Batubara).

Kalimantan Tengah: PUK FSPKEP PT BNJP (Batubara)

Sulawesi Selatan: PUK FSPKEP PT VALVE Sorokao (Nikel), PUK FSPKEP PT Daya Cayo Asri Tama (Granit), PUK FSPKEP PT Citatah (Granit), PUK FSPKEP PT Anugerah Delta Abadi (Granit), PUK FSPKEP PT Gunung Marmer Raya (Granit), PUK FSPKEP PT Indomarmer Quary Utama (Granit), PUK FSPKEP PT Mitra Pumarin (Granit), PUK FSPKEP PT Bumi Alam Permata Indah (Granit), PUK FSPKEP PT Kurnia Batu Indah (Granit), dan PUK FSPKEP PT Bangun Maks Mining (Granit).

2. SPKEP SPSI (CEMWU)

Papua: PUK SPKEP SPSI PT Freeport Indonesia (emas)

Nusa Tenggara Barat: PUK SPKEP SPSI PT Amman Mineral Nusatenggara Copper (emas), PUK SPKEP SPSI PT Nusa Halmahera Mineral (emas), dan PUK SPKEP SPSI PT Weda Bay Nickel (Nikel).

Sulawesi Tambang: PUK SPKEP SPSI PT Aneka Tambang (emas)

Kalimantan Timur: PUK SPKEP SPSI PT Kaltim Prima Coal (Batubara), PUK SPKEP SPSI PT Berau Coal (Batubara), PUK SPKEP SPSI PT Bumalati (Batubara), PUK SPKEP SPSI PT Buma Binungan (Batubara), dan PUK SPKEP SPSI PT Andalan Mining (Batubara).

3. FPE – KSBSI

Sulawesi Tengah: PK FPE PT GCNS, PT IMIP, PT SMI, PT ITSS, dan PT IRNC (nikel).

Sulawesi Selatan: PK FPE Vale Indonesia (nikel), PK FPE HSU (nikel), PK FPE Sinar Kasih Soroako (Nikel), PK FPE PJU, PK FPE Pondok Bambu, PK FPE Maju Jaya, PK FPE Farhan, dan PK FPE Vokvo.

Kalimantan Utara: PK FPE Kayan Putra Utama Coal (Batubara), PK FPE Karindo (Batubara), PK FPE Bara Dinamika Muda Sukses (Batubara), dan PK FPE Kaltim Prima Persada (Batubara).

Kalimantan Timur: PK FPE Tanito Harum (Batubara), PK FPE BBS (Batubara), PK FPE Cipta Kridatama MHU (Batubara), PK FPE Bukit Baiduri Eenergi (Batubara), PK FPE Fajar Bumi Sakti (Batubara), PK FPE Wahana Matra Sejati (Batubara), PK FPE Thiess (Batubara), PK FPE Hexindo (Batubara), PK FPE Kaltim Prima Coal (Batubara), PK FPE Kitadin (Batubara), PK FPE KNE (Batubara), PK FPE Perdana Abadi (Batubara), PK FPE Putra Mahkamah Abadi (Batubara), PK FPE KALTIM Tien-Coal (Batubara), PK FPE Insani Bara KALTIM (Batubara), PK FPE Bina Nusa Internasional (Batubara), PK FPE Indominco Mandiri (Batubara), PK FPE Scaffolding (Batubara), PK FPE Perdana Karya (Batubara), PK FPE BKPL (Batubara), PK FPE KWB (Batubara), PK FPE MHA (Batubara), PK FPE Gading Lestari (Batubara), PK FPE Yayasan Vidatra (Batubara), PK FPE Kideco Jaya Agung (Batubara), PK FPE Samindo Utama (Batubara), PK FPE SIMS Jaya Kaltim (Batubara), PK FPE Karya Kembar Bersama (Batubara), PK FPE Bima Nusa Internasional (Batubara), PK FPE Trasindo Murni Perkasa (Batubara), PK FPE Geoservices (Batubara), PK FPE Jonathan Agung Bersaudara (Batubara), PK FPE Adang Paser (Batubara), dan PK FPE Sierra Maju Bersama (Batubara).

Maluku Utara: PK FPE Nusa Halmahera Mineral (emas), dan PK FPE Megah Surya Pratiwi (nikel).

Papua: PK FPE Freeport Indonesia, PSU, KPI, dan PJP (emas).

4. SPN – KSPI

Nusa Tenggara Barat: PSP SPN Amman Mineral Nusa Tenggara

5. FSP ISI – KSPI

Di luar serikat pekerja yang menjadi afiliasi dari IndusrtiALL Global Union sebagaimana tersebut di atas, ada beberapa elemen serikat pekerja yang memiliki anggota di sektor tambang. Diantaranya adalah Persatuan Pekerja PT Aneka Tambang. Serikat pekerja ini  ada di Sumatera, Kepulauan Riau, Jakarta, Jawa Barat, Banten, Sulwasei Tengah, dan Maluku Utara.

Selain itu, ada Serikat Pekerja BUMN, seperti PT Timah yang ada di Provinsi Bangka Belitung dan Kepulauan Riau. Disamping itu, masih ada Serikat Pegawai Tambang Bukit Asam. Keberadaan tidak daerah tabang saja, tetapi juga di distribusi.

Sementara itu, asosiasi perusahaan tambang di Indonesia beberapa diantaranya adalah: Indonesian Minning Association (35 members), Indonesia Coal Mining Association (147 members), Indonesian Mining Service Association (128 members), dan Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (100 mebers).

Baca artikel lain tentang K3 Pertambangan:

Artikel 1: Memetakan Serikat Pekerja dan Asosiasi Pengusaha di Industri Tambang

Artikel 2: “Kami Tidak Akan Berhenti dan Menunggu untuk Mengirimkan Lagi Ucapan Duka Cita”

Artikel 3: Jalan Panjang Menuju Ratifikasi Konvensi ILO 176

Artikel 4: Keselamatan Pekerja Tambang: Diantara Tarik Ulur Kementerian ESDM dan Ketenagakerjaan

Artikel 5: Negara-negara yang Sudah Meratifikasi Konvensi ILO 176

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *