Sidoarjo KPOnline (21/11/2015),
Menjelang Mogok Nasional,hari ini 21 November 2015 bertempat di Gedung Tenis Indoor Sidoarjo diadakan Konsolidasi dan rapat akbar Gerakan Buruh Indonesia untuk mempertegas landasan dan latar belakang kenapa harus dilakukan aksi Mogok Nasional.
Dalam acara ini dihadiri oleh Pesiden KSPI Said Iqbal,SEKJEN KSPSI AGN Subiyanto,Pimpinan KP KPBI Ilhamsyah,dan PP SPN Iwan Kusmawan serta pimpinan buruh Jawa Timur.Massa hadir adalah perwakilan dari setiap daerah di ring satu Jawa Timur(Gresik,Surabaya,Pasuruan,Mojokerto,Sidoarjo).
Pengamanan aparat kepolisian begitu banyak hingga ditiap sudut gedung ada 6 aparat yang menjaga,ada 10 aparat di pintu masuk ,belum lagi di luar area dan intel yang berada di dalam ruang gedung,namun ini tidak menyurutkan buruh untuk tetap melakukan rapat akbar,sempat tersiar kabar bahwasannya Kepolisian Resort Sidoarjo melarang penggunaan gedung ini sebagai lokasi rapat akbar.
Rangkaian orasi diawali oleh Sekjen KSPSI AGN Subiyanto yang menyatakan bahwa PP 78 /2015 harus dicabut dan diganti dengan PP yang aspiratif terhadap kepentingan buruh.Peraturan yang baru saja disyahkan presiden ini merupakan perwujudan ketidak adilan di negeri ini.Hak berserikat dan berunding telah diamputasi melalui PP ini.
Orasi kedua disampaikan oleh Pimpinan KPBI Ilhamsyah yang menyatakan bahwa pemerintah saat ini benar benar ingin menerapkan Politik upah murah di Indonesia,ini terlihat dari adanya perbedaan besaran nilai UMK antara daerah satu dengan lainnya, yang mengakibatkan buruh menjadi terkotak kotak dan hanya memperjuangkan upah di daerah masing masing sehingga kekuatan buruh menjadi lemah,padahal harusnya buruh di seluruh Indonesia bisa bersatu untuk berjuang agar bisa mendapatkan Upah layak yang sama rata .
Ia juga menolak bila dikatakan bahwa buruh Indonesia tidak produktif dan pemalas karena bisa dilihat secara kasat mata kalau buruh itu berangkat kerja dari rumah jam 7 pagi karena takut terlambat,dalam bekerja juga seperti robot harus tunduk pada mandor dan diharuskan memenuhi target produksi ,belum lagi ketika buruh diharuskan melakukan kerja lembur agar bisa memenuhi target target produksi.
Kemiskinan buruh Indonesia bukanlah karena takdir,kemiskinan buruh Indonesia bukanlah karena nasib ,buruh Indonesia miskin bukan karena pemalas tapi kemiskinan buruh adalah karena Sistem yang tidak adil kepada buruh ,imbuhnya .
Aktivis yang pernah mengalami tindakan represif di Surabaya pada tahun 1996 ini mengajak buruh jawa timur untuk mau berjuang sesungguh sunguhnya dan sehormat hormatnya.dalam menutup orasinya ia meneriakkan “Buruh Indonesia Bangkit Lawan Hancurkan Tirani” yang diikuti oleh seluruh perwakilan buruh yang hadir hari ini.
Orasi selanjutnya adalah dari Presiden KSPI Said Iqbal,dalam orasinya menyatakan bahwa para pemimpin serikat buruh dari berbagai konfederasi sudah bersepakat untuk melakukan aksi Mogok Nasional pada 24 sampai 27 November 2015.
Dari berbagai serikat tersebut secara nasional diantaranya SPN,KSPI,KSPSI AGN,KSBSI,SBSI 1992,KP KPBI,KASBI,GSBI,PPMI dan mayoritas Serikat buruh, secara resmi sudah mengirimkan surat Pemberitahuan kepada Mabes Polri untuk melakukan Mogok Nasional.ia menghimbau agar buruh jangan takut untuk melakukan aksi ini karena apa yang akan perjuangan ini dalam upaya melawan Pemiskinan buruh secara struktural oleh kebijakan negara dan kerakusan kaum pemodal di negeri ini melalui Peraturan Pemerintah No 78 tahun 2015.
Kenapa PP 78 harus dilawan? sebagai contoh apa yang baru saja terjadi DI Jawa Timur baru baru ini,misalkan rekomendasi UMK dari Bupati Pasuruan sebesar 3,2 juta ternyata oleh Gubernur di tetapkan sebesar 3.037 juta ,ini adalah karena adanya PP 78 /2015.
Akibat lain dari PP ini adalah kita akan semakin tertinggal dengan upah negara lain,misal saat ini Filiphina upahnya sebesar 4,2 juta sedangkan di jawa timur ring I sebesar 2,7 juta,padahal secara geografis Filipina adalah negara kecil bila dibandingkan dengan Indonesia,bagaimana mungkin Indonesia sebagai negara dengan sumberdaya alam yang luar biasa tetapi tidak mampu menyejahterakan rakyatnya,malahan secara sistemik melanggengkan Politik upah murah.
Presiden KSPI-FSPMI ini juga menyebutkan bahwa harusnya Bupati atau Gubernur lebih takut pada rakyat dibandingkan dengan Mendagri,karena yang menjadikan dia pejabat adalah rakyat ,yang memilihnya adalah rakyat dan kekuasaan tertinggi adalah ditangan rakyat.
Mogok nasional ini dasar hukumnya adalah UU No 9 tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat dan UU Nomor 21 tahun 2000 tentang Serikat Pekerja pasal 4 ayat 2 e, yang menyebutkan bahwa serikat buruh mempunyai fungsi untuk mengorganisir pemogokan.
Kami sudah mengajukan surat pemeritahuan mogok nasional ke Mabes POLRI dan sudah ada tanda terima dengan ditandatangani oleh para pimpinan serikat buruh sebagai penanggungjawab. Isu yang diangkar adalah cabut PP Pengupahan, tolak formulasi pengupahan yang baru, meminta Gubernur di Indonesia untuk menetapkan nilai kenaikan UMP berkisar 500 ribuan dan upah sektoral 10% lebih tinggi dari UMP.
Orasi yang disampaikan oleh Said Iqbal membakar semangat buruh Jawa Timur untuk ikut bisa menyukseskan Mogok Nasional 2015 yang akan digelar dalam tiga hari kedepan.
Sebelum acara ini berakhir perwakilan buruh dari KSPSI AGN,dan SPN mendeklarasikan dukunganya dan siap untuk ikut serta dalam perjuangan ini.
(anam/anurib)
