Warga Kabupaten Bekasi Waspadai Virus Corona

Bekasi, KPonline – Maraknya penyebaran virus Corona (Covid-19) membuat semua kalangan panik akan hal itu. Kabupaten Bekasi salah satu daerah yang padat penduduk serta kawasan industri yang sangat besar.

Virus Corona yang terus menyebar membuat bertambahnya warga Kabupaten Bekasi yang positif terkena virus Corona.

Dokter Almasyah, selaku juru bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Bekasi (Pikokasbi) mengungkapkan, hingga sampai hari Kamis, 19 Maret 2020 petang, warga kabupaten Bekasi yang positif terkena Covid-19 berjumlah enam orang, dan dua orang meninggal dunia.

“Ada satu warga lagi kembali terkonfirmasi positif terkena virus Corona tadi siang sekitar jam 15:00 WIB” katanya, Kamis(19/03/020) malam.

Menurutnya, warga yang ada di Kecamatan Tambun Selatan itu sudah menjalani perawatan bersama ketiga pasien lainnya yang sudah terkonfirmasi positif. Sekarang ada di salah satu Rumah Sakit rujukan Pemerintah Pusat yang ada di Jawa Barat.

“Pasien masih kita telusuri secara historinya. Penelusuran pun bisa dilakukan satu atau dua hari supaya bisa mengetahui pasien darimana saja dan kontak dengan siapa saja,” tambahnya.

Beradasarkan catatan pihak Pikokasbi, saat ini sudah terdapat 54 orang yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP), dan 23 Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Dokter Alamsyah menghimbau jika ada masyarakat yang mengalami panas demam sampai 38 derajat celcius, batuk, pilek, sesak nafas, serta memiliki riwayat pernah kontak dengan pasien positif COVID-19, segera menghubungi call center kami di 119, 112 atau melalui Hotline PIKOKABSI di 021-89910039, 08111139927, 085283980119.

Ia pun berharap supaya semua bisa tertangani, dan penyebarannya virus Corona yang ada di Kabupaten Bekasi agar terus dapat terpantau.

Pemerintah Pusat menghimbau agar masyarakat waspada terhadap penyebaran virus Covid-19 ini dengan tidak melakukan bepergian kemana-mana kecuali hal mendesak dan menghindari keramaian atau tempat berkumpulnya banyak orang.

Ironisnya, Kabupaten Bekasi yang mayoritas daerah basis kawasan industri terbesar di Asia Tenggara ini tidak meliburkan buruhnya. Padahal, buruh lebih rentan terhadap virus Covid-19 ini. (Jhole)