Upah Harus Lebih Tinggi Dari Nilai Inflasi, Eropa Diguncang Aksi Demonstrasi

Purwakarta, KPonline – Memasuki akhir tahun, beragam demonstrasi dan aksi mogok kerja terjadi di Eropa. Hal ini terjadi akibat inflasi tinggi di wilayah itu yang mendorong para pekerja untuk menuntut upah yang lebih tinggi.

Menurut para ahli ekonomi, Dampak Pandemi Covid-19 dan perang Rusia – Ukraina ikut andil inflasi tinggi terjadi.

Bacaan Lainnya

Salah satunya Prancis, dimana inflasi berjalan pada 6,2%, terendah di 19 negara zona euro. Sehingga, pekerja kereta api dan transportasi, guru sekolah menengah dan pegawai rumah sakit umum mengeluarkan seruan untuk melakukan aksi demonstrasi atau unjuk rasa.

“Hari ini, orang wajib melakukan demonstrasi untuk mendapatkan kenaikan gaji,” kata Rachid Ouchem, seorang petugas medis yang berada diantara lebih dari 100.000 orang yang bergabung dalam pawai protes minggu ini di beberapa kota Prancis.

Selain itu, serikat pekerja minyak di Prancis pun melakukan hal yang sama (demonstrasi) untuk menuntut kenaikan gaji dan memprotes intervensi pemerintah atas pemogokan oleh pekerja kilang minyak disana yang menyebabkan saat ini berbagai SPBU di Prancis kekurangan bensin/ (BBM).

Kemudian di Inggris pun sama. Dimana, pekerja kereta api Inggris, perawat, pekerja pelabuhan, pengacara dan lain-lain telah melakukan serangkaian pemogokan dalam beberapa bulan terakhir, menuntut kenaikan upah yang sesuai dengan inflasi berjalan pada empat dekade tertinggi 10,1%.

Sementara itu, pemogokan baru-baru ini juga dilakukan oleh pilot Lufthansa di Jerman dan pekerja maskapai penerbangan dan bandara lainnya di seluruh Eropa yang menginginkan upah lebih tinggi sesuai dengan inflasi yang berujung mengganggu penerbangan.

*Sumber: ABCnews & Reuters

Pos terkait