UMK 2023 Masih di Bahas, Sejumlah Bank Sudah Umumkan Kenaikan Kredit dan Cicilan

Batam,KPonline – Hingga kini pembahasan besaran kenaikan UMK di seluruh kota di Indonesia masih terus berjalan, akan tetapi buruh wajib tahu bahwa Bank Indonesia (BI) sudah terlebih dulu menaikkan suku bunga acuan ke level 5,25%. Angka ini naik 50 bps dibandingkan periode bulan sebelumnya.

Bunga acuan ini digunakan sebagai salah satu patokan untuk bunga kredit, termasuk bunga KPR.

Bacaan Lainnya

Dengan naiknya suku bunga acuan ini, maka bank akan menaikkan bunga simpanan dan akan mengerek bunga kredit. Sehingga biaya atau cicilan akan menjadi lebih mahal.

Dikutip dari data BI disebutkan transmisi suku bunga kebijakan ke suku bunga kredit baru masih terbatas. Naiknya bunga kredit baru terjadi pada semua jenis dan tertinggi pada kredit konsumsi seperti kredit multiguna dan penyesuaian suku bunga kredit modal kerja masih relatif rendah.

BI mencatat peningkatan suku bunga dasar kredit (SBDK) per September 2022 terjadi pada kelompok bank Kantor Cabang Bank Asing (KCBA) dan Bank Umum Swasta Nasional (BUSN). Pada KCBA bunga naik 12 bps dan pada BUSN naik 6 bps. Lalu harga pokok dana kredit (HPDK) dalam SBDK kembai naik dan terjadi di seluruh jenis bank.

Mulai dari KCBA 8bps, Bank Pembangunan Daerah (BPD) 7 bps, BUSN 6 bps dan bank BUMN 3 bps. “Kenaikan SBDK juga didorong oleh perkembangan komponen biaya overhead (OHC) yang kembali meningkat sebesar 2 bps. Peningkatan OHC tersebut terjadi di seluruh kelompok bank sejalan dengan meningkatnya intermediasi,” tulisnya, dikutip Jumat (18/11/2022).

Pada Oktober 2022, suku bunga kredit baru meningkat sebesar 25 bps (mtm) menjadi 9,19%. Peningkatan tersebut didorong oleh kenaikan suku bunga kredit baru pada kelompok BUSN 51 bps, KCBA 31 bps, dan bank BUMN 4 bps.

Sedangkan kelompok BPD belum merespons kenaikan BI7DRR dengan kenaikan suku bunga kredit baru, sebaliknya suku bunga kredit melanjutkan tren penurunan sebesar 21 bps (mtm).

 

Pos terkait