Tuntaskan Strategi Buruh Go Politik

Vice President FSPMI Kahar S. Cahyono, saat menyampaikan pandangan politik KSPI dalam diskusi bertajuk #PekerjaBicara

Pemilihan umum memang sudah diselenggarakan. Tapi pemenang belum ditentukan. Hingga kini, proses perhitungan masih dilakukan. Relawan buruh go politik masih terus bekerja siang dan malam untuk mengawal kemenangan.

Sampai kapan? Sampai kemudian KPU mengumumkan secara resmi, siapa capres dan caleg yang mendapatkan mandat dari rakyat untuk lima tahun ke depan.

Dari data sementara yang sudah masuk, akan ada beberapa kader terbaik FSPMI – KSPI yang bakal duduk di kursi legislatif, baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi, hingga DPR RI. Caleg aktivis buruh yang berpotensi lolos tersebar di berbagai daerah, seperti Bekasi, Tangerang, Karawang, Purwakarta, Batam, dan Pasang Kayu (Sulawesi Barat).

Ketika banyak caleg buruh yang duduk menjadi wakil rakyat, kita berharap aspirasi buruh memberi warna di ruang-ruang pengambil keputusan. Mereka akan bertarung mewakili kaum buruh dan rakyat kecil melawan kekuatan yang tidak menginginkan kesejahteraan rakyat menjadi prioritas.

Pada saat yang sama, FSPMI – KSPI juga mengikat kontrak politik dengan Prabowo Subianto – Sandiaga Salahudin Uno. Sama seperti pileg, suara pilpres juga sedang dihitung. Karenanya, hingga saat ini, kita masih dalam posisi mengamankan kemenangan pasangan 02.

FSPMI – KSPI tidak mengajarkan kader-kadernya menjadi pecundang. Apalagi berkhianat. Keputusan sudah ditetapkan melalui mekanisme organisasi. Tugas kita adalah menjalankan apa yang sudah diputuskan, hingga akhir.

Itulah sebabnya, May Day 2019, tema yang diusung FSPMI – KSPI adalah “Kesejahteraan Buruh dan Demokrasi Jujur Adil”. Tema ini sejalan dengan strategi buruh go politik. Semacam penegasan, bahwa perjuangan belum selesai.

* * *

Sebagai organisasi gerakan, FSPMI – KSPI tidak akan berhenti bergerak. Pasca hiruk pikuk Pemilu, apapun hasilnya, serikat akan melanjutkan pembentukan alat politik alternatif.

Sesuai dengan usulan Sekretaris Umum SPAMK FSPMI Slamet Fitriyono, akan dibentuk satu pilar baru di dalam organisasi. Pilar inilah yang nantinya fokus terhadap kerja-kerja politik. Posisinya mirip seperti pilar Garda Metal, Media Perdjoeangan, LBH, Training Center, dan Jamkes Watch yang sudah terbukti sukses memperkuat gerakan.

Di ujung sana, kita masih menyimpan mimpi lahirnya Partai Buruh. Sebuah partai yang menjadi alat politik buruh, petani, nelayan, miskin kita, dan orang-orang kecil.

Untuk mewujudkannya, memang tidak semudah yang kita pelajari dalam teori. Setidaknya dari sini kita bisa lebih mudah memahami. Bahwa sesungguhnya setiap apa yang kita lakukan ibarat menyusun anak tangga agar kita lebih mudah menggapai mimpi-mimpi tadi. Menyiapkan rute, agar apa yang kita rencanakan tidak hanya jalan di tempat.

Jakarta, 25 April 2019

KAHAR S. CAHYONO