Tolak Omnibus Law, Ribuan Massa Aksi Longmarch Menuju Gedung Pemprov dan DPRD Jawa Barat

Bandung, KPonline – Sebagai langkah kongkrit penolakan keras terhadap RUU Omnibus Law, sekitar 7.000-an massa aksi yang tergabung dalam Aliansi SP/SB, mahasiswa dan beberapa elemen masyarakat Jawa Barat, menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Pemerintahan Provinsi Jawa Barat, Jalan Dipenogoro Kota Bandung, pada Senin (16/3).

Setelah massa aksi berdatangan secara bergelombang dari berbagai daerah di Jawa Barat, massa seluruhnya dipusatkan terlebih dahulu di Monumen Perjuangan Kota Bandung, selanjutnya massa aksi berjalan kaki dengan jarak tempuh kurang lebih 3 KM atau 1 jam. Gegap gempita para buruh dan elemen masyarakat lainnya nampak memadati ruas jalan menuju kantor Gubernur Ridwan Kamil.

Bacaan Lainnya

Selain membentangkan beberapa spanduk dan poster, para buruh juga terlihat banyak yang mengenakan ikat kepala dengan warna kain hitam, sebagai simbol matinya nurani pemerintah terhadap rakyat dengan RUU Omnibus Law.

Adapun para pimpinan SP/SB se Jawa Barat yang menyatakan sikap berjuang bersama tersebut di antaranya :

1.Sabilar Rosyad (FSPMI)
2.Dadan Sudiana (SPN)
3.Roy Jinto Ferianto (FSP TSK SPSI)
4.Ajat Sudrajat (SBSI 92)
5.Muhamad Sidarta (FSP LEM SPSI)
6.Agus Koswara (FSP KEP SPSI)
7.Ateng Ruhiyat (FSP RTMM SPSI)
8.Asep Salim Tamim (GOBSI)
9.Asep Saepudin (FSP KAHUT SPSI)
10.Ahzar Hariman (GASPERMINDO)
11.Sudaryanto (KASBI)
12.Dani Saputra (FSPM)
13.Dayat (KSN)
14.Krisdianto (FSP KEP KSPI)
15.Edi Antara (KSPN)
16.Danil Malik Hadibrata (FSP PARKES SPSI)
17.Asep Sutisna (FSP PP SPSI).

Dalam tuntutannya Aliansi SP/SB se Jawa Barat tersebut, menolak RUU Omnibus Law Cipta Kerja dan menolak semua aturan yang merugikan kaum pekerja/buruh.

Seperti yang disampaikan oleh Sabilar Rosyad (Ketua DPW FSPMI Jawa Barat). “Hari ini tuntutan dan tujuan kita sama, untuk berjuang bersama menolak akan diberlakukannya RUU Omnibus Law, meskipun SP/SB kita beda, warna bendera kita beda, namun dalam menyuarakan atau memperjuangkan ketidakadilan dan kesewenang wenangan terhadap buruh, kita bergandengan tangan berupaya dan bergerak bersama – sama, tidak melihat perbedaan. RUU Omnibus Law adalah suatu ancaman bagi kaum buruh, maka kita harus benar benar serius dan bersatu untuk menolaknya,” tegasnya.

Hal senada juga disampaikan secara bergiliran oleh para orator – orator lainnya dari atas mobil komando yang berjejer di depan Gedung Sate. Sementara itu para buruh hanya dapat di terima olek Kadisnakertrans Provinsi Jawa Barat, yang menyempatkan naik ke atas Mobil Komando untuk menyampaikan, bahwa dirinya akan segera membahas dan menyampaikannya kepada Gubernur Jawa Barat (Ridwan Kamil).

Selain itu dari perwakilan DPRD Provinsi Jawa Barat juga nampak menaiki Mobil Komando untuk menyampaikan dukungan serta akan menindaklanjuti di rapat paripurna DPRD Jabar. (Drey)

Pos terkait