Surabaya, KPonline – Selasa (07/01) pukul 14.10 waktu setempat, para pekerja PT DCP baik yang tergabung dalam FSPMI maupun SPSI, masih bertahan melakukan aksi di depan Bank Mandiri yang berada Jl. Basuki Rahmat 129-137 Surabaya.
Hingga setengah hari berlalu, belum terlihat itikad baik dari pihak menejemen Bank Mandiri, untuk melakukan perundingan dengan perwakilan massa aksi yang datang pada hari itu.
Karena dianggap membuang waktu karena pihak menejemen Bank Mandiri tidak kunjung merespon tuntutan massa aksi, maka Doni Aryanto selaku Ketua Konsulat Cabang (KC) FSPMI Kota Surabaya, langsung mengintruksikan seluruh massa aksi untuk melakukan Longmarch/berjalan kaki.
Longmarch di lakukan dari Bank Mandiri yang berada Jl. Basuki Rahmat 129-137, menuju Jl. Embong Gayam hingga sampai ke Jl. Panglima Sudirman, dimana tempat lokasi yang di tuju berikutnya ialah City Bank.
Opsi itu dilakukan karena pihak City Bank di duga sengaja memberikan akses jalan kepada nasabah Bank Mandiri untuk melakukan kegiatan transaksi seperti hari-hari kerja biasanya.
Dan buruh menginginkan agar pihak Citybank mau menutup akses jalan para nasabah Bank Mandiri, hingga tuntutan hak para pekerja PT. DCP terpenuhi yakni, kepastian kesepakatan penolakan atas proposal perdamaian yg di ajukan menejemen PT. DCP kepada pihak Bank Mandiri.
Seperti diketahui, proposal perdamaian yang kini di ajukan kepada pihak Bank Mandiri, dirasa sangat memberatkan buruh jika sampai terjadi kesepakatan, karena akan berdampak tertunggaknya kembali pembayaran upah/gaji buruh yang hingga kini belum ada kepastian selama kurun waktu 8 bulan terakhir ini.
Akhirnya aksi longmarch tersebut membuahkan hasil, karna pada pukul 15.00 waktu setempat, pihak Bank Mandiri meminta perwakilan pekerja untuk hadir mendatangi perundingan, namun hingga berita ini di terbitkan, masih belum diketahui hasil perundingan antara kedua belah pihak.
Editor : Bobby
Reporter : Fendy-Surabaya