Terkuak! SPI Megas yang Berencana Mendemo Omah Perjuangan Ternyata Serikat Milik Outsourching

Surabaya, KPonline – Ditengah ramainya berita tentang rencana aksi yang kabarnya akan dilakukan oleh salah satu serikat pekerja independen, yakni Megas, pada hari ini Selasa (30/07) dengan tempat tujuan Omah Perjuangan.

Membuat publik bertanya-tanya, apa maksud dan tujuan serikat pekerja tersebut mendemonstrasi sebuah tempat yang bisa di bilang sakral bagi pekerja/buruh di sekitar kawasan industri, terutama FSPMI Kota Surabaya dan Sidoarjo.

Bacaan Lainnya

Sebagaimana diketahui, Omah Perjuangan adalah sebuah tempat yang dijadikan simbol perjuangan oleh organisasi yang berlambang gerigi tersebut, namun ternyata hal itu tak membuat gentar para pekerja/buruh bahkan serikat pekerja Megas, tetap berniat melakukan aksi demonstrasinya di lokasi yang terletak di Jl. Brebek Industri V – Sidoarjo.

Setelah ditelusuri oleh team Media Perdjoeangan, ternyata Serikat Pekerja Independen yang bernama Megas ini, adalah sebuah serikat pekerja yang dibentuk oleh salah satu penyedia jasa Outsourching yang bernama PT. Mega Akbar Superindo.

Pantas saja mereka memiliki nyali lebih untuk melakukan aksinya di Omah Perjuangan, hal itu dikarenakan adanya dugaan intervensi pihak Outsourching alias PT. Mega Akbar Superindo, yang sangat tidak menyukai pergerakan/perjuangan para pekerja/buruh yang tergabung dalam FSPMI.

Padahal jika menurut regulasi UU 21 tahun 2000 tentang serikat pekerja/serikat buruh, para pekerja/buruh yang tergabung dalam sebuah organisasi sp/sb harusnya netral dan tidak bisa di intervensi oleh pihak manapun, namun mereka malah menciderai amanah regulasi tersebut.

Hal tersebut diketahui setelah, team Media Perdjoeangan melakukan wawancara via selular dengan salah satu pengurus Ketua PUK PT. Sekawan Kosmetik, yakni Jaenuril.

Jaenuril mengatakan bahwa, aksi yang dilakukan oleh SPI Megas sarat dengan kepentingan oknum tertentu, karena tuntutan yang mereka lakukan adalah sebuah hal yang diduga mengarah ke fitnah pihak LBH FSPMI, dan suatu saat pasti akan menjadi boomerang bagi mereka sendiri, ditambah lagi mereka adalah serikat milik Outsourching PT. Mega Akbar Superindo.

“Saya sebagai orang yang ikut terlibat dalam konflik ketenagakerjaan ini merasa heran, baru kali ini ada serikat pekerja yang anggotanya dikendalikan oleh Outsourching, pantas saja pro terhadap menejemen, lha serikat pekerjanya aja bentukan dari penyedia jasa pekerja, yakni PT. Mega Akbar Superindo.” Ujar Jaenuril yang dulu pernah menjabat sebagai sekretaris PUK SPSI.

“Begitupun juga terkait tuntutan kawan-kawan SPI Megas, tentang pengembalian uang tali asih, itukan sudah ada kesepakatan bersama antara pekerja dengan kuasa hukum FSPMI, yang intinya bagi siapa saja yang ingin mengambil sisa uang tali asih, bisa mengambil kapanpun dan tanpa syarat apapun kepada pihak kuasa hukum, uda diberi kebebasan lhah kok sekarang ditunggangi hal ginian.” Tandas pria yang saat ini ditunjuk menjadi Ketua PUK FSPMI PT. Sekawan Kosmetik.

Saat dihubungi via selular oleh team Media Perdjoeangan, Jaenuril pun turut menceritakan singkat kronologis awal mula sisa uang tali asih tersebut.

“Padahal lho mas, kesepakatan awal antara kuasa hukum FSPMI dengan 34 orang pekerja yang terlibat permasalahan ketenagakerjaan ini, sisa uang tali asih yang nominalnya 3,4 juta per orang itu, rencana awalnya akan di simpan sebagai saldo pesangon tahap awal, itupun dana yang diberikan oleh menejemen rencananya baru masuk setahun lagi, namun ditengah perjalanan satu persatu anggota malah ambil terlebih dahulu sisa hak tali asih tersebut melalui LBH FSPMI, yang akhirnya membuat jumlah anggota semakin menyusut.” Sesal Jaenuril.

Hingga berita ini diterbitkan, masih belum terlihat rombongan massa aksi yang rencananya akan melakukan aksi di Omah Perjuangan selama 2 hari ini.

(Bobby – Surabaya)

Pos terkait