Terjadi Kelangkaan Oksigen Saat Pandemi, Obon Tabroni : Jangan Ada Oknum Mengambil Untung di Atas Penderitaan Rakyat

Bekasi, KPonline – Sejumlah Rumah Sakit di Indonesia melaporkan mulai kesulitan pasokan oksigen saat pasien Covid-19 terus bertambah.

Salah satu Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito di Daerah Istimewa Yogyakarta belakangan menjadi sorotan publik karena adanya kekurangan oksigen untuk mengatasi pagebluk Covid-19.

Kabar yang beredar di publik, sebanyak 63 pasien meninggal lantaran kehabisan oksigen, dari Sabtu hingga Minggu pagi. Namun demikian, Bagian Hukum dan Humas RSUP dr. Sardjito, Banu Hermawan membantah berita tersebut. Ia menegaskan bahwa sejumlah 33 pasien yang meninggal setelah oksigen central habis pada pukul 20.00 WIB.

Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, karena jumlah pasien yang banyak dan adanya masalah pada kapasitas produksi oksigen serta distribusi.

Nadia mengatakan, Kemenkes telah berupaya mendorong produsen menambah kapasitas produksi dan memprioritaskan distribusi ke fasilitas kesehatan, tidak lagi ke industri.

“Sudah diusahakan, tetapi sepertinya memang belum memenuhi kapasitas yang dibutuhkan,” ujar Nadia seperti yang dikutip dari Kompas.Id, Senin (5/7/2021).

Pun demikian Anggota DPR RI Obon Tabroni juga meminta PT.Samator Indonesia meningkatkan kapasitas produksi bahkan ia sempat titip kepada FSPMI Bekasi agar menjaga perusahaan ini tetap beroperasi, banyak yang membutuhkan terutama untuk bidang kesehatan.

Ia juga menghimbau agar masyarakat jangan panik menghadapi krisis oksigen. Obon mengingatkan agar tidak ada oknum yang mengambil keuntungan di atas penderitaan rakyat.

“Kepanikan masyarakat akan membuat semakin langka oksigen karena ulah distributor nakal yang sengaja menimbun, sehingga harga oksigen melambung tak terkendali,” ungkapnya.

Sementara itu Singapura menyatakan siap menunjukkan solidaritas untuk membantu Indonesia memerangi lonjakan kasus Covid-19. Atas permintaan Indonesia, pemerintah Singapura telah menyediakan bantuan tahap awal berupa peralatan medis seperti tabung oksigen, konsentrator oksigen, ventilator, dan alat pelindung diri (APD). Selain Singapura juga diberitakan Australia siap membantu Indonesia.

Semoga krisis oksigen di Indonesia segera dapat diatasi dan tidak ada distributor nakal yang sengaja menghilangkan tabung oksigen hanya untuk meraup keuntungan sesaat. (Yanto)