Tak Rela Dijual Murah, PUK FSPMI PT. FNG Perketat Penjagaan Aset Pailit

Jakarta, KPonline – Tak kenal lelah pantang menyerah PUK SPAI FSPMI PT FNG kembali memanas sejak dua hari terakhir ini. Anggota FSPMI PT Fng memperkuat blokade gerbang pintu perusahaan PT. FNG yang berada di jalan Pulo Lentut no 11 kawasan industri Pulogadung, Jakarta Timur.

Sejak 2 hari kemarin (3/9) penjagaan di PT. FNG semakin diperketat dan ditingkatkan dengan menambah personil anggota PUK SPAI FSPMI PT. FNG untuk berjaga jaga di tenda perjuangan dan dibarengin berkoordinasi dengan ketua serikat SPSI untuk turut serta anggotanya ikut menjaga aset bersama.

Sejak kurator tidak bisa komitmen dengan kesepakatan awal tentang buyer yang akan melakukan pembelian terkesan di main mainin dan tidak konsisten dengan apa yang sudah disepakati di awal.

Dari awal serikat pekerja dan kurator bersepakat bahwa buyer yang akan melakukan pembelian harus all aset bukan per lot akan tetapi ketika sama sama membawa buyer antara serikat dan kurator selisih pendapat, kurator mulai tidak konsisten dengan apa yang telah di sepakati.

Haerudin ketua PUK SPAI FSPMI PT FNG memaparkan bahwa, kita telah di telikung kurator dan kurator telah bermain sendiri tanpa sepengetahuan kita, terbukti bahwa kurator sudah tidak komitmen dengan kesepakatan awal dengan melakukan penjualan melalui buyer per lot bukan all aset.

Dari pihak serikat telah menawarkan buyer untuk membeli secara per lot oleh pihak kurator dikarenakan kurator meminta buyer untuk membeli secara all aset.

Namun ketika pihak serikat menyodorkan buyer untuk membeli secara all aset pihak kurator menolak agar di buyer membeli secara per lot, dan ini salah satunya yang membuat berang PUK dan anggota SPAI FSPMI PT FNG. Haerudin menambahkannya terkesan kita dimainkan oleh pihak kurator dan di anggap bodoh tidak tau apa apa.

“Maka kami maju bersama dengan koordinasi dengan pihak perangkat PC SPAI FSPMI DKI dan DPW FSPMI DKI untuk memblokade pintu masuk PT. FNG.” jelasnya lagi.

“Kami karyawan PT FNG berbulan bulan dan ber tahun tahun menjaga aset bahkan kawan kawan kami banyak yang meninggal, agar hak kami di bayar bukan untuk di kebiri atau untuk di main mainkan seperti ini.” imbuh Haerudin.

“Kami akan terus menjaga aset ini sampai titik darah penghabisan, kami siap benturan dengan siapapun dan kami siap melawan siapapun karena ini tentang hak kami yang belum di bayar dan belum ada titik terang sampai saat ini kapan akan terselesaikan.” tambahnya.

Hari Senin esok (7/9) ada pertemuan dengan pihak kurator di kantor Pakuwon, Jakarta Selatan untuk pembahasan mengenai buyer untuk masalah pembelian.

“Dan jika kurator mau main main dengan kami buruh yang terzolimi maka kami pastikan akan saya bikin ramai di PT. FNG dan kami siap dengan konsekuwensinya.

Semoga dalam pertemuan nanti bisa saling mengerti dan ada solusi sehingga kasus cepat terselesaikan dengan damai dan aman.” pungkasnya kepada Media Perdjoeangan DKI Jakarta siang ini (5/9). (Omp/Jim)