Jakarta, KPonline – Perempuan identik dengan ibu rumah tangga. Mengurus anak bahkan memasak untuk suami tercinta. Tetapi tidak dengan para perempuan ini. Mereka adalah srikandi-srikandi Garda Metal FSPMI yang tangguh dan pemberani.
Hadir dalam aksi nasional 8 Agustus 2017 di Istana Wakil Presiden, Kementerian ESDM, dan Istana Negara.
Panas terik mentari tak dihiraukannya. Satu hal dalam hati mereka, semangat yang membara untuk ikut terlibat dalam perjuangan. Demi terwujudnya perubahan yang lebih baik.
Satu harapan pun singgah di dalam benak mereka agar pemerintah lebih menghargai dan menghormati buruh-buruh perempuan, terutama yang bekerja di sektor garmen.
Sebab, di sektor industri padat karya ini, mayoritas adalah buruh perempuan.
Mereka seringkali dibayar dengan upah yang lebih rendah, untuk jenis pekerjaan yang sama. Diskriminasi kerap terjadi.
Menari di atas aspal sambil menjerit dalam kenyataan. Berjuang dengan penuh keikhlasan dan apa adanya, jangan takut kawan lawan penindasan walau raga tak lagi sempurna.
Bagaimanapun, keterlibatan kaum perempuan dalam perjuangan memiliki makna penting. Bahwa bagaimanapun, perempuan memiliki kemampuan dan keberanian untuk berlawan. Keberadaan mereka tidak bisa dikesampingkan. Apalagi disepelekan.