Suka Duka, Kerja Shift, Siapa Takut!

Kamu pernah merasakan kerja shift? Aku pernah dan sedang merasakan. Banyak yang bertanya bagaimana rasanya setelah jam kerja diatur dengan sistem shift. Baiklah, sekarang aku akan sedikit bercerita bagaimana suka duka bekerja yang jam kerjanya diatur dengan sistem shift ini.

Mari kita lihat dulu bagian dukanya ya. Untuk bagian sukanya munkin semua orang bisa menerima dengan nyaman. Kalau dukanya tidak semua orang bisa menerima. Pasti akan banyak yang ngeluh dan bilang nggak asyik.

Bacaan Lainnya

Pertama, jam kerja yang tak menentu. Dengan keadaan ini kamu harus pandai mengatur waktu, mengatur pola makan, mengatur waktu tidur agar cukup agar terhindar dari segala bentuk penyakit yang bisa berdampak dengan perubahan waktu istirahat, makan dan tidur. Dan juga harus pandai-pandai menyisihkan waktu untuk berolahraga agar tetap sehat.

Pola makan harus tetap sehat, banyakin minum agar tetap terhidrasi dan bisa fokus agar oksigen bisa tetap masuk ke dalam otak. Terutama untuk giliran kerja shift malam. Kita akan mengalami pola tidur yang terbalik. Awal-awal tentu akan susah menyesuaikan. Terutama awal perubahan shift. Baisanya aku akan kesulitan untuk tidur satu atau dua hari pertama diminggu itu. Tapi lama-lama akan terbiasa. Yang penting pastikan tidurnya tetap cukup 7-9 jam satu hari.

Masih tentang shift malam, hal yang paling terasa berat itu saat berangkat kerja. Disaat orang mau berangkat tidur, kita harus bersiap berangkat ke tempat kerja dengan langkah yang gontai. Dinginya angin malam seolah berbisik “lebih enak tidur dirumah lho”.

Belum lagi bagi perempuan seperti aku ini. Berangkat kerja malam sekitar jam 10 malam. Jalan sudah mulai sepi dan berasa angker. Setiap motor yang lewat satu-satu yang dikendarai cowok mereka serasa “begal” yang siap merampok. Menjelang sampai ditempat kerja jantungku berdebar-debar tak karuan karna rasa takut. Kebetulan rumahku lumayan jauh jaraknya dari tempat kerja. Kalau kamu masih “nge-kos” aku sarankan sebaiknya cari tempat yang dekat-dekat dari tempat kamu bekerja agar aman.

Sama halnya ketika masuk shift second. Yang bahaya pas jam pulangnya, jam 11 malam. Kadang “hand over” dulu sama lawan shift membuat jam pulang jadi mundur. Bayangkan, seorang perempuan jam 11.30 masih dijalan. Apa nggak bahaya? Tapi ya begitulah, ada yang bilang hidup itu kadang memang keras. Tapi tetap harus bersyukur, bersyukur masih memiliki pekerjaan. Sebagian orang masih sibuk mencari kerja.

Selanjutnya, ketika masuk shift second atau malam, waktu malam minggu kamu akan terhalang. Disaat orang mau jalan, nonton, atau sekedar makan bareng dengan pacar atau keluarga bagi yang bekeluarga kamu harus siap-siap berangkat kerja. Apalagi kalau sempat ada yang nanya ” Ini malam minggu kawan, kok masih kerja aja?”. Sakitnya tuh disini!.

Lalu kita juga akan kesulitan mencocokan jadwal sama teman maupun keluarga. Disaat teman ngajak nongkrong atau pacar ngajak kencan, kita tidak bisa langsung bilang iya. Pasalnya, ketika teman atau pacarmu libur tak jarang kita harus masuk kerja. Alhasil kita jadi jarang nongkrong bareng. Begitu juga bagi yang bekeluarga. Sering tidak ketemu walau tinggal satu rumah. Disaat masuk malam kita ada dirumah pagi sampe sore sedangkan anak-anak pagi sampe siang sekolah. Begitupun sama suami. Kalau suami juga kena sistem shift, siap-siap deh komunikasinya banyak lewat HP. Atau kalau mau lebih romantis lewat surat cinta, hehe.

Jadi, kamu yang kerja sistem shift benar-benar harus pandai mengatur waktu kalau nggak mau hidupmu kayak zombie. Tidur tak teratur, iatirahat tak teratur, makan tak teratur dan serba-serbi ketidakteraturan yang lainya.

Nah, sekarang kita masuk ke cerita sukanya ya. Sebenarnya kehidupanmu juga nggak kalah menarik kok. Iya, menarik bagi kamu-kamu yang bisa menikmati dan membagi waktu. Tapi bagi yang nggak bisa membagi waktu paling-paling saban hari kerjanya cuma ngeluh.

Misalnya, kamu bisa tukaran shift sama teman disaat kamu benar-benar ada keperluan yang sangat penting. Sehingga urusanmu bisa lancar. Itu juga kalau teman yang ditukerin mau. Kalau enggak? Makanya harus pandai-pandai dulu sama teman lawan shiftnya.

Selain itu cutimu juga akan awet. Karna ketika kamu masuk malam beberapa urusan mu yang harus diselesaikan di pagi hari sampe siang bisa selesai tanpa harus mengambil cuti. Seperti mengurus surat-menyurat ke kantor lurah, camat, dinas, ke bank, sekolah anak, dll.

Belum lagi ada tambahan bonus dari tunjangan shift, uang lembur dan uang tunjangan transport, dll. Nggak jarang juga dapat tambahan uang makan. Sehingga gajimu bisa lebih besar. Kan lumayan bisa buat tambahan, buat liburan, buat nongkrong atau sekedar traktir teman atau keluarga. Ya kan? Atau bagi yang hemat dan ingin cepat kaya bisa nabung yang lebih banyak.

Terakhir yang lebih seru nih. Hari libur yang berbeda dengan kebanyakan orang, membuatmu lebih leluasa untuk sepuas hati menikmati hari.

Ini nih, yang bikin kamu betah kerja shift. Bisa dipastikan kalo musim liburan yang namanya tempat-tempat wisata pasti penuh! Kalo kamu kebagian libur pas orang lain masuk kerja, pastinya berwisata akan jadi lebih menyenangkan bukan? Nggak rame, nggak macet, dan pastinya bisa puas berwisata.

Jadi, masih nganggep kalo kerja shift itu NGGAK enak?

Maryam Nusaibah

Pos terkait