Jakarta, KPonline — Ribuan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dari wilayah Jabodetabek, Karawang, dan Purwakarta berencana menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di depan kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Jakarta dan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat dalam waktu dekat, yakni Jumat(20/6). Aksi ini akan mengangkat dua tuntutan utama, yaitu Hentikan Perang Israel-Iran dan Akhiri Genosida di Gaza.
Aksi ini bukan sekadar unjuk rasa buruh memperjuangkan hak ekonomi atau ketenagakerjaan. Kali ini, FSPMI hadir sebagai suara nurani kemanusiaan. Di tengah derasnya konflik bersenjata di Timur Tengah dan penderitaan warga sipil Palestina yang tiada henti, para pekerja merasa terpanggil untuk bersolidaritas.
“Kami ingin menunjukkan bahwa buruh Indonesia bukan hanya peduli soal upah, tapi juga peduli pada nilai-nilai kemanusiaan. Perang dan genosida adalah musuh semua rakyat, bukan hanya rakyat Palestina,” ujar Panglima Koordinator Nasional (Pangkornas) Garda Metal FSPMI, Supriyadi (Piyong).

Ia pun menyatakan, konflik Israel-Iran yang kian memanas bisa berdampak luas, bukan hanya secara geopolitik, tapi juga bagi kestabilan dunia, termasuk ekonomi global yang ujungnya akan turut dirasakan para buruh dan rakyat kecil. Sementara di Gaza, ribuan korban sipil berjatuhan, banyak di antaranya adalah anak-anak dan perempuan. FSPMI menilai, diam berarti ikut menyetujui kekejaman tersebut.
Rencananya dalam giatnya, selain menyampaikan orasi damai, massa buruh juga akan membawa simbol-simbol solidaritas seperti poster, spanduk di kedua tempat tersebut. Mereka mendesak agar perwakilan PBB di Indonesia menyampaikan sikap resmi kepada markas besar mereka (PBB) di New York untuk mengambil langkah tegas menghentikan agresi dan mendukung solusi damai.
Aksi ini diprediksi akan menjadi salah satu unjuk rasa lintas isu yang digelar oleh gerakan buruh pasca May Day, dengan estimasi massa mencapai ribuan orang dari berbagai daerah kabupaten di Jawa barat, DKI dan Banten.
FSPMI menegaskan, perjuangan buruh tak hanya di pabrik dan jalanan, tapi juga dalam membela nilai-nilai universal, seperti; hak hidup, kedamaian, dan kemanusiaan.