Strategi Pemenangan Bacaleg di Rakernas II SPEE FSPMI 2023

Bali, KPOnline – Tak hanya pembahasan laporan kerja Pimpinan Pusat SPEE FSPMI saja, pembahasan strategi dan diskusi terbuka juga dibahas guna meningkatkan pencapaian sesuai target yang ada dalam 1 tahun kedepan. Sanur-Bali (11/06/2023)

Mendekati hitungan bulan politik 2024, tentunya perlu adanya strategi pemenangan para bakal calon legislatif khususnya dsri sektor elektronik elektrik. Pada Rakernas kali ini dilanjut dengan pembahasan strategi pemenangan Partai Buruh.

Hadir pula Said Salahudin yang tak lain Katimsus Partai Buruh.

“Partai buruh kali ini sudah pada tahap di perhitungkan. Tidak akan lolos jika tidak ada support FSPMI khususnya SPEE yang banyak membantu di berbagai daerah. Kontribusi yang di berikan kepada partai buruh luar biasa, mendorong kadernya untuk menjadi anggota legislatif 580 DPR RI, 18 yang fix dan 50 tambahan dari SPEE khususnya keterwakilan perempuan dari setiap dapil,” buka Said.

Dia juga menambahkan konsistensi dalam bekerja untuk memenangkan Partai Buruh.

“Terimakasih untuk hal ini. Memang tidak mudah menjadi bagian dari Partai Buruh, hal ini tentu ada latar belakangnya.
Namun terlihat jelas konsistensi kawan-kawan, bagaimana organisasi itu dikelola dengan cara bekerja organisasinya itu berbeda- beda. Anggota FSPMI jelas selalu konsolidasikan, tak diragukan kontribusinya berjuang bersama dengan sungguh-sungguh,” lanjutnya.

Dia juga menggaris bawahi tentang substansi serikat buruh dengan Partai Buruh.

“Serikat pekerja bergabung di partai politik tidak mengurangi sedikitpun menurunkan wibawa serikat pekerja.Karena dia bergerak dengan landasan hukum yang berbeda. Yang menjadi cita-cita besar serikat pekerja berjalan beriringan tanpa mengecilkan serikat pekerja itu sendiri. Sementara Partai Buruh aspeknya lebih luas, kewenangan yang di berikan lebih luas.
Proses di dalam SP, hanya mengusulkan tawaran kebijakan. Namun di dalam partai Politik itu malah membuat perubahan kebijakan,” jelas Said.

Membahas tentang pemenangan Partai Buruh, bicara tentang sistem Pemilu. Dijelaskan pula tentang proporsional terbuka dan tertutup.

“Bicara proporsional terbuka adalah rujukan nomor putusan 2224/tahun 2008 yang diputus pada tahun 2009,” tegas Said kemudian.

Namun seiring perkembangan maka menjadi proporsional terbuka berbasis suara terbanyak. Jika proporsional tertutup tidak ada daftar nama calon di dalam surat suara. Proporsional adalah cara mengkonversi suara. Keadilan antara suara wilayah dan kebutuhan dapil. Sedangkan tujuan Partai Buruh adalah untuk kepentingan klas pekerja demi kesejahteraannya.

Bagaimana jika memang pakai proporsional tertutup? Apa yang partai buruh lakukan? Said Salahudin menerangkannya lebih lanjut.

“Partai harus punya tim kerja. Sepanjang menjadi bacaleg dan dia kerja, suaranya harus di hargai. Nantinya akan atur pembagian suaranya. Dia bekerja untuk partai maka kontribusinya harus ada pada pelibatan dalam tim anggota dewan,” terangnya.

Staffsus adalah contoh jabatan yang di setarakan dengan Asselon 1. Di DPR RI ada yang namanya Staff ahli, yang dilihat dari kemampuannya.

“Kita harus sama-sama bahu membahu agar bisa di konversi menjadi kursi. Untuk bisa memenangkan maka kita harus menyasat kursi. Dimulai dari suara di dapil,basis dapil desa/kelurahan. Base on nya tersebut.”

“Untuk memenangkan partai ini, strategi perhitungan suara, arahkan semua pemilih untuk memilih partai buruh di tingkatan manapun. Jangan kasih ruang juga kepada kader dibawah membuat strategi sendiri-sendiri. Fokus bacaleg semuanya mengarahkan pemilih untuk tegak lurus menangkan DPR RI. Karena suara DPR RI akan mempengaruhi kabupaten/kota. Cek juga base on dapil dilihat KTP pemilihnya,” jelasnya.

Said juga menerangkan Uji materiil dilakukan President threshold 30% dan Parlementary Threshold 4%.

Dan mulailah untuk fokus pada :
1. Bahu membahu tidak mempersoalkan masalah urutan nomor
2. Mulailah dari sekarang memperluas perlibatan tokoh publik/masyarakat, bukan hanya buruh.

“Berjuang dan bekerja bersama tanpa menjatuhkan satu sama lain. Lakukan strategi yang sudah menjadi arahan. Pasti Bisa !”, pungkasnya.

 

Penulis : Mia
Foto : Budi Santoso