Purwakarta, KPonline- Berlarutnya permasalahan hubungan industrial yang terjadi di PT Dada Indonesia antara pekerja dengan pengusaha membangkitkan kembali jiwa solidaritas diantara sesama pekerja FSPMI di Purwakarta.
Sebagai bentuk dukungan solidaritas, seluruh Pimpinan Unit Kerja Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Kabupaten Purwakarta melakukan piket kepada pekerja PT Dada Indonesia.
Sejak 31 Oktober 2018, PT Dada Indonesia tidak lagi beroperasi alias tutup produksi dengan bertanda tangan sang Direktur utama beralasan atas hasil rapat pemegang saham. Namun ternyata pihak Pengusaha PT Dada Indonesia belum melakukan kewajiban atas hak yang harus diterima oleh pekerja, dalam bentuk uang pesangon.
Segala hal terus dilakukan oleh pekerja PT Dada Indonesia dalam menuntut haknya. Mulai dari aksi ke kantor bupati Kabupaten Purwakarta hingga audiensi di Kantor Kementrian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, ternyata hingga hari ini. Senin 25 Februari 2019, belum juga mendapatkan hasil.
Apakah memang Undang-Undang Ketenagakerjaan hanya dibuat sebagai bacaan yang berbentuk tatanan hukum dalam kehidupan berbangsa dan bernegara? Sehingga dalam pelaksanaannya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, bahkan terkesan lebih tumpul ke atas tapi tajam ke bawah.
Itulah realita yang terjadi di PT Dada Indonesia. Oleh sebab itu, FSPMI Purwakarta berinisiatif untuk mengadakan piket, dan piket tersebut dilakukan oleh seluruh PUK FSPMI Purwakarta dengan cara bergiliran. Dengan adanya agenda tersebut diharapkan dapat memberikan bentuk semangat bagi Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Aneka Industri Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia PT Dada Indonesia yang sedang berjuang dalam menuntut hak atas uang pesangon.
Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Automotive Mesin dan Komponen Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia PT TS tech dan Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Aneka Industri Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia PT Wintextile, mendapat giliran pertama dalam piket hari ini di tenda Juang PT Dada Indonesia.
