Sempat Tegang, Usai Tenda Juang PUK SPAI FSPMI PT. Louisiana Far East di Bongkar Pihak Keamanan

Pasuruan, KPonline – Kamis (15/12/2022) pukul 8.30 WIB atau 60 menit setelah Kapolres Pasuruan AKBP Bayu Pratama Gubunagi menginstruksikan pembongkaran tenda juang 22 karyawan korban PHK PT.Louisiana Far East yang berada di Jl.Rembang Industri II, PIER, Pasuruan, Jawa Timur.

Pasca pembongkaran peralatan nampak terkumpul rapi, tak ada barang yang rusak atau hilang, apalagi semangat juang korban PHK dan solidaritas sesama buruh masih terus terjaga. Terlihat mobil komando FSPMI masih tetap melintang di depan gerbang PT.LFE, meskipun tidak ada orasi karena mungkin tidak diizinkan.

Bacaan Lainnya

Kapolres Pasuruan mengakhiri kegiatan pembongkaran tenda juang FSPMI dengan berbicara di depan perwakilan buruh, Agus Supriyanto didampingi Novi, bersama Darto Kepala Pengamanan Kawasan PIER, Rini selaku HRD PT.LFE, dan beberapa orang polisi.

“Saya atas nama Polres Pasuruan mengucapkan terima kasih atas pelaksanaan penertiban tenda yang dilaksanakan oleh PT.PIER. Dan saya berterima kasih kepada semua pihak yang dengan besar hati bisa menerima pembongkaran ini. Kami tidak lain hanya menegakkan aturan dan kami pihak kepolisian akan terus mengawal agar semua pihak bisa benar-benar tuntas dalam penyelesaiannya.” Ucapnya.

“Oleh karena itu saya sampaikan kepada Bu Rini, Pak Darto, dan Pak Agus agar berkoordinasi dengan baik. Ingat yang harus kita jaga adalah kondusifitas wilayah dan iklim investasi, agar Indonesia bisa tahan terhadap kondisi resesi ekonomi global yang terjadi saat ini,” Ujar Kapolres.

“Kita semua harus punya kesamaan visi misi dan persepsi terkait kondisi yang ada. Mari kita sama-sama membangun, lakukan upaya-upaya yang beradab. Ada aturan hukum yang berlaku di negara kita, jadikan itu panglima tertinggi.” Terangnya.

“Kami mengawal jalannya proses dari semua pihak, tidak ada kepentingan apapun, tidak memihak siapapun. Saya berharap besok tidak ada hal-hal yang seperti ini. Sekali lagi saya berterima kasih, dan mohon maaf apabila kegiatan kita hari ini mengganggu waktu Bapak/Ibu sekalian,” Tutupnya.

Meski kapolres telah berkali-kali menyampaikan posisi dan peranannya, namun tetap saja keberadaan aparat kepolisian seakan terlihat lebih memihak PT.PIER dan PT.LFE ketimbang buruh. Hal itu disampaikan perwakilan FSPMI Jawa Timur, Agus Supriyanto.

“Saya kecewa hari ini, polisi kelihatan berpihak pada perusahaan. Kami sudah komunikasi kemarin ke polres, kemudian difasilitasi juga oleh kawan-kawan dari Polres, kemudian ketemu dengan pihak SIER juga sudah ada kesepakatan.” Jelas Agus.

“Bagaimana dengan pihak Louisiana yang saat ini, lihat Pak. Bapak nggak merasakan kan 5 bulan gak dibayar, perut mereka kosong anak-anaknya. Jangan begitu pak!” Ucap Agus berapi-api sambil menunjuk rekan-rekannya yang di-PHK.

Kapolres pun mendekati tubuh Agus sambil mengeluskan tangannya ke dada Agus sambil mengucapkan istighfar, guna meredam emosi.

“Saya minta semua pihak bisa bersabar, kalau memang ada hal yang ingin disampaikan, jangan di sini. Ini bukan forumnya. Kalau bapak berteriak-teriak bisa menyulut emosi yang lain, nanti kondisinya jadi tidak baik.” ujar Kapolres.

Ketua SPAI FSPMI Kabupaten Pasuruan, Ahmad Yani pun turut memberikan penjelasan, “Pak Kapolres, jadi gini prinsipnya, untuk ekspor hari ini tidak boleh terjadi, itu aja, sebelum ada titik temu. Jadi kita fair. Kita tahu mereka butuh ekspor, tapi bagaimana dengan nasib bapak-bapak yang sudah tua ini, nggak bisa, Didzolimi orang-orang ini, dimalingi orang-orang ini. Bagaimana tidak, mereka berangkat kerja tiba-tiba pintu ditutup, Bleg, Kalian kita PHK hari ini! 5x gaji kemudian naik 8x gaji!” tegasnya.

“Oke, nanti itu yang akan diperjuangkan besok ya!” Jawab Kapolres.

“Tapi kita minta jaminan, tidak ada ekspor hari ini, sebelum ada titik temu,” Tegas Ahmad Yani.

“Bagaimana Ibu, bisa? Jadi kita minta keseimbangan. Mereka sudah membongkar, untuk hari ini tolong tidak ada ekspor dulu, sambil semuanya berjalan. Besok ada pertemuan, komunikasikan di situ. Bisa ya! Pinta kapolres kepada Rini, HRD PT.LFE.

Usai Kapolres meninggalkan lokasi, puluhan buruh nampak masih berjaga di lokasi bahkan sampai menjelang sore guna memastikan tidak ada kegiatan ekspor hari ini, begitu pun dengan aparat kepolisian melakukan hal yang sama yakni berjaga-jaga.

(Martin Fendi Setiawan)

Pos terkait