Seminggu Menjadi Sekda, Herman Hanafi Dipercaya Menjadi PLH Bupati Bekasi

Bekasi, KPonline – Herman Hanafi, plt sekretaris daerah (Sekda) Kabupaten Bekasi yang sebelumnya Bapenda, baru seminggu menjabat sekda kini dipercaya gubernur Jawa barat, Ridwan Kamil untuk menjabat PLH Bupati Bekasi.

Media Perdjoeangan mendapatkan informasi (14/7/2021) dari salah satu orang dalam pemerintahan di Kabupaten Bekasi yang enggan disebutkan namanya, Nasib baik berpihak kepada Herman Hanafi.

“Beliau baru seminggu menjabat sekda kabupaten Bekasi menggantikan H.Uju yang memasuki masa pensiun, kini di percaya Gubernur Jawa barat menjadi PLH Bupati Bekasi,” ungkapnya.

Gubernur Jawa Ridwan Kamil menerbitkan Radiogram Gubernur Jabar Nomor 25/KU.12.01/Pem.Otda yang dikirim Gubernur Jabar kepada Herman Hanafi tertanggal 12 Juli 2021. Herman Hanafi mengemban tugas itu karena Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja meninggal akibat positif terinfeksi Covid-19.

Diketahui, Herman Hanafi menjabat plh Sekda Kabupaten Bekasi sejak awal Juli 2021. Herman Hanafi menggantikan Sekda Kabupaten Bekasi Uju yang memasuki masa purnabakti atau pensiun. “Hari ini saya dapat arahan dari Kemendagri mengangkat Sekda (sebagai Bupati Bekasi),” kata Ridwan Kamil dalam keterangan resmi, Senin (12/7/2021) malam.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menyampaikan ucapan duka cita atas meninggalnya Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja akibat terpapar Covid-19. “Kami berduka cita atas berpulangnya Bupati Bekasi,” ujar Ridwan Kamil dalam konferensi pers yang digelar virtual, Senin (12/7/2021).

Semoga kabupaten Bekasi kembali mempunyai Bupati yang sebenarnya bupati hasil pemilihan rakyat sehingga masyarakat Bekasi mencapai kesejahteraan dan mampu menjadikan Bekasi Kabupaten yang maju, Bekasi 2X Tambah Baik, sama saja dengan Bekasi Baru Bekasi Bersih. slogan tersebut sebagai kata-kata penyemangat

“Sampai sekarang masih Bekasi Bersinar. Kalau Bekasi 2X Tambah Baik, itu kan hanya sebatas slogan. Kalau slogan, mau Bekasi Jaya, Bekasi Menang, maupun yang lain-nya, itu tidak jadi persoalan.” (Yanto)