SRAGEN – Â KPonline – Memasuki hari kelima longmarch surabaya – Jakarta yang di lakukan Buruh yang tergabung dalam Relawan Rumah indonesia, ada wajah yang berbeda pada pasukan garis depan Rombongan terlihat emak emak berada diantara mobil komando dan para pria garang yang memakai kaos berlogokan Garda metal salah satu pilar FSPMI hadirnya Emak Emak ini menjadi titik terang betapa wanita selau menjadi bagian penting apa itu sejarah dan perubahan. Alun Alun Sukowati Sragen. Kamis (28/3/2018) pagi
Seperti yang santer diberitakan di media dimana dalam sikap politiknya konfederasi Seriat Pekerja Metal Indonesia – Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (KSPI-FSPMI) untuk mendukung Prabowo- Sandi Untuk Presiden Republik Indonesia 2019-2024 hal ini tidak berhenti sebatas ucapan belaka aksi sosialisasi dan proses dukungan untuk pemenangan juga di lakukan secara kongkrit dengan longmrach ini
Dan menariknya ketika di hari keempat kemarin rombongam Longmarch samapi di ngawi tepat ketika memasuki wilayah Jawa Tengah di sambut seorang emak emak asal kendal Ulaftul khasanah, Ulfa sudah berada di lokasi penyambutan di kot perbatasan Jatim dan Jateng bersamaan dengan perangkat dewan pimpinan FSPMI wilayah Jawa Tengah dan Beberapa Buruh di Jawa tengah
Menariknya ia berharap bisa mengikuti longmrach sampaindi perbatasan jawa barat, bukan karena ia sadar ini adalah bagian dadi upaya dan perubahan ataupun dirinya sebagai buruh yang patut untuk menyerukan dan melibatak diri untuk buruh di jawa tengah tapi ia sadar buruh sudah muak dengan omong kosong pemimpin tentang keadilan dan omong kosong tentang kesejahteraan baginya ia buruh dan sudah lama ia melihat keadilan tidak pernah berpihak pada buruh petani dan rakyat kecil terlebih dia wanita dia tau apa itu keadian dan kesejahteran emak emak
“Saya bergerak karena saya tau dan saya sadar bagimana proses aturan dan regulasi hukum sangat tidak berpihak kepada buruh, Petani rakyat dan emak emak, dan ketika jari pertama saya memutuskan untuk mengikuti agenda ini adalah tidak lain ini momentum untuk perubahan menuju kesejhteraan dan keadilan bagi buruh kenapa karena kami melihat keseriusan itu di Caprea dan Cawapres pak Prabowo Subianto dan Salahudin Uno jelas kami terlibat untuk sejarah dan perubahan itu,” Papar Ulfa
Ia juga menbahkan “emak emak lebih tau apa itu kesejahteran bahkan keadilan ketika pemimpin dan pengambil kebijakan berbicara apa itu regulasi dan aturan yang sebatas Retorika kami sudah lebij dulu paham tentang mahalnya harga bumbu dapur, berapa naik hati ino sayur di pasar dan berapa kebutuhan keseharian untuk keluarga bukan hanya berbicara indeks ekonomi dan lainya tapi kami ada di dalam keresahan dan susahnya menjalani hidup ketika pemerintah tidak bisa menjawab hal itu” Tambahnya
“Bahkan perihal keadilan dan kesejahteraan kami sudah berbagi dan melakukanya sedari hari pertama janin dalam rahim seorang ibu itu ada, kami sudah berlaku adil untuk tubuh kami dan janin di dalamnya salah merawat berarti rasa sakit dan tidak adil berarti nyawa,” Tandas Ulfa
[Nkh]