Jakarta, KPonline – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sekaligus Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengaku bertemu langsung Presiden Prabowo Subianto hari ini mulai pukul 13.45 WIB sampai 16.15 WIB. Menurut Said Iqbal, Prabowo memutuskan UMP 2025 mempertimbangkan kesejahteraan buruh dan kelangsungan dunia usaha.
“Setelah bertemu Presiden RI hari ini di istana, maka presiden mengambil kebijakan upah minimum 2025 akan memperhatikan kesejahteraan buruh dan kelangsungan dunia usaha,” kata Said Iqbal dikutip dari CNBC Indonesia, Jumat (29/11/2024).
Dengan mempertimbangkan kedua hal itu, maka Prabowo memutuskan UMP 2025 naik 6,5%. Padahal Menaker Yassierli meminta kenaikan UMP 2025 hanya 6%.
“Menaker mintanya 6%, tapi Pak Presiden jadi 6,5%,” sebutnya.
Buruh pun setuju dengan keputusan Prabowo karena besaran UMP sudah mendekati yang diminta mereka yaitu 8%.
“Partai buruh dan serikat pekerja menerima karena sudah mendekati permintaan buruh,” jelas Iqbal.
Melalui zoom meeting dan konferensi pers Said Iqbal mengatakan bahwa rencana mogok Nasional dibatalkan. Namun dengan kewaspadaan tinggi untuk tetap memantau perkembangan yang terjadi.
Terkait upah sektoral masing-masing provinsi, kabupaten, dan kota, Said Iqbal menjelaskan akan ditentukan oleh Rapat Dewan Pengupahan Daerah.
“Nilai kenaikan upah minimun sektoral provinsi dan kabupaten kota (UMSP dan UMSK) ditentukan oleh rapat dewan pengupahan daerah, akan tetapi saya minta dewan pengupahan jangan main-main dalam menetapkan UMSP dan UMSK,” pungkasnya. (Yanto)