Jakarta, KPonline – 3 tahun sudah wafatnya Almarhum Prof. Dr. Muchtar Pakpahan, S.H.,M.A tokoh Buruh Nasional yang juga pendiri Partai Buruh. Almarhum adalah tokoh Buruh yang gigih perjuangannya kepada kaum Buruh dalam mendapatkan kesejahteraan.
Hingga di akhir hayat ia masih tetap memiliki jiwa untuk tetap berjuang walau dalam keadaan sakit yang tidak dirasakannya. Hingga saat hari terakhir Alm. Muchtar Pakpahan mewasiatkan agar Partai Buruh tetap dihidupkan kembali kepada tokoh buruh yang lain yaitu Said Iqbal. Almarhum Muchtar Pakpahan hanya mempercayakan kepada Said Iqbal, atau jika tidak Partai Buruh dinonaktifkan selamanya.
Pada kesempatan yang kesekian kalinya Partai Buruh kembali berziarah ke makam Almarhum Muchtar Pakpahan pada Senin (20/11/2023) yang berada di TPU Pondok kelapa, Jakarta Timur. Said Iqbal selaku Presiden Partai Buruh terlihat didampingi oleh jajaran kepengurusan pusat Partai Buruh.
Bersama Rosintan Marpaung Istri Almarhum Muchtar Pakpahan dan Johanes Darta Pakpahan yang juga ketua umum SBSI menemani ziarah tersebut sekaligus mendoakan Almarhum dan menabur bunga diatas makam Almarhum dengan batu nisan yang memiliki tulisan mengharukan, yaitu :
“Saya tidak bisa menutup mata ketika melihat penderitaan buruh, itu tugas saya dari TUHAN”
Sepenggal kalimat tersebut begitu dalam hingga membuat Said Iqbal terdiam sejenak ketika sedang memberi sambutan.
“Dibalik mulai besarnya Partai Buruh dan apabila Partai Buruh lolos keparlemen ada satu sosok penting dibalik semua ini, yaitu Prof. Dr. Muchtar Pakpahan,S.H.,M.H yang dulu telah bersusah payah berjuang untuk mewujudkan Negara Sejahtera,” ucap Said Iqbal.
Di akhir ziarah Johanes Darta Pakpahan memimpin Doa dalam agama Kristen dan dilanjutkan Said Iqbal memimpin Doa dalam agama Islam. Semua yang hadir pun khusuk mengaminkan Doa yang dipanjatkan tersebut untuk dipersembahkan kepada Almarhum Prof. Dr. Muchtar Pakpahan, S.H.,M.H.
Sebelum para peziarah membubarkan diri Rosintan Marpaung dan Johanes Darta Pakpahan bersama Said Iqbal dan tokoh buruh lainnya melakukan tabur bunga sebagai simbol tetap hidupnya Silaturahmi walau Almarhum telah meninggal dunia 3 tahun yang lalu. (Ocha)