Roza Febrianti, Perempuan yang Berkarya

Roza Febrianti

Bekasi, KPonline – “Saya selalu berkesan setiap kali ikut terlibat dalam perundingan untuk membela hak-hak kaum buruh,” kata Roza Febrianti, aktivis FSPMI yang direkomendasikan organisasi maju dalam pemilihan legislatif (Pileg) tahun 2019.

Bagi Rosa – begitu ia biasa disapa – membela kaum buruh dan rakyat yang tertindas adalah sebentuk karya nyata. Ini sesuai dengan nama partai tempatnya maju sebagai calon wakil rakyat: Partai Berkarya.

Bacaan Lainnya

Saat ini Rosa bekerja di PT Taiyo Marsol Indonesia. Dia setia dengan pekerjaannya, sejak tahun 2002.

Sebagai pekerja sekaligus perempuan, kurang labih 16 tahun berada di dalam pabrik merupakan sebuah pengalaman panjang untuk mengerti berbagai permasalahan pekerja dan hak-hak buruh perempuan.

Hingga kemudian, tepatnya 2008, dia bergabung dengan Federasi Serikat Pekerja Metal Indoensia (FSPMI). Bergabungnya PT Taiyo Marsol Indonesia ke FSPMI tidak lepas dari pekerja PT Marsol Abadi Indonesia yang sudah lebih dulu bergabung.

“Saat itu, meskipun pemiliknya sama tapi kebijakannya berbeda. Karena PT Marsol Abadi Indonesia sudah berserikat dan kami PT Taiyo belum berserikat. Karena ada perbedaan itulah kami dari karyawan PT Taiyo Marsol Indonesia bergabung dengan serikat pekerja,” kenang Rosa. Perlahan, setelah ada serikat pekerja, kondisi ketenagakerjaan di PT Taiyo Marsol Abadi Indonesia mulai ada perbaikan.

Pengalaman ini mengajarkan banyak hal. Salah satunya adalah tentang pentingnya untuk terlibat dalam sebuah perubahan. Rumus ini berlaku dimana-mana: nasib kaum buruh tidak akan berubah jika kaum buruh itu sendiri tidak akan berubahnya.

Untuk merubah di tingkatan kabupaten/kota, maka harus ada wakil buruh yang duduk dalan kelembagaan di kabupaten/kota. Salah satunya adalah DPRD. Itulah juga yang mendasari kaum buruh melakukan menggagas gerakan ‘go politc’, agar suara kaum buruh terderngar di ruang-ruang pengambilan kebijakan.

Pos terkait