Road to Sumedang, Jamkeswatch Sosialisasi di Tengah Masyarakat

Sumedang, KPonline – Enam tahun sudah BPJS kesehatan diberlakukan di negara ini namun masyarakat masih banyak yang tidak tahu dan masih banyak yang awam bagaimana cara menggunakan kartu BPJS baik kartu peserta PBPU (mandiri) dan PBI yang di biayai pemerintah dan manfaatnya menjadi peserta JKN BPJS Kesehatan.

Dan ini seharusnya menjadi PR pihak pemerintah atau BPJS kesehatan yang bertanggung jawab untuk turun ke lapangan guna mensosialisasikan serta edukasi tentang JKN dan BPJS Kesehatan beserta regulasinya kepada lapisan masyarakat bawah memberi pemahaman , penjelasan dan memaparkan se jelas jelasnya, apalagi seperti masyarakat di daerah daerah pelosok masih awam dengan regulasi BPJS kesehan yang berubah ubah saat ini.

Prihatin akan hal ini, salah seorang anggota PUK SPAI FSPMI PT. IKP yang saat ini bekerja di perusahaan obat di Jakarta Rimur minta kesediaan relawan Jamkeswatch agar bisa mensosialisasikan dan memaparkan manfaat JKN yang menjadi perserta BPJS kesehatan beserta regulasinya di desa Wado, Sumedang, Jawa Barat tempatnya berasal.

Sabtu kemarin (31/10), Direktur advokasi dan relawan Jamkeswatch Nasional Daryus bersama rombongan dari PUK PT. IKP Dedi, Aep,Yadi Emen didampingi relawan Jamkeswatch Bandung Ine, hadir di tengah warga masyarakat di desa Cisurat dan desa Negla Sari mensosialisasikan sekaligus mengedukasi kepada kedua warga desa dari desa Cisurat dan desa Neglasari kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Hadirnya Jamkeswatch di dua desa tersebut mendapat sambut dengan sangat baik oleh Kuwu desa Cisurat, Dermaelis dan Kuwu desa Neglasari Sarifudin beserta aparat setempat. Selain itu, warga masyarakat juga menyambut dengan senang hati, karena selama ini belum ada pihak dinas kesehatan atau pemerintah yang terjun ke masyarakat di daerah ini untuk mensosialisasikan manfaat dan regulasi BPJS Kesehatan.

Di sini, Jamkeswatch bisa dan mampu memberi penjelasan dengan detail manfaat dan regulasi BPJS Kesehatan, di tambah lagi masyarakat bisa saling berinteraksi tanya jawab sehingga mereka lebih paham karena bisa mendapatkan jawaban terkait keluh kesah apa yang terjadi saat mereka berobat dan di rawat di rumah sakit.

(Omp/Jim).